Sabtu, 6 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pertempuran Sengit di Severodonetsk, Rusia Klaim Tewaskan Jenderal Ukraina

Konashenkov juga mengungkapkan bahwa pemukiman di Metyolkine di sebelah timur Severodonetsk juga telah diduduki.

Editor: Hasanudin Aco
ARIS MESSINIS / AFP
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris. 

Perketat Cenhgkaraman

Pasukan Rusia  juga makin memperketat cengkeraman di sekeliling ribuan tentara Ukraina dekat dua kota penting yang strategis di wilayah Donbas.

Kota di wilayah Ukraina Timur itu, sengit diperebutkan sehingga meningkatkan serangan di garis depan Ukraina, memaksa Ukraina bergegas kirimkan bala bantuan ke daerah tersebut, seperti laporan New York Times, Senin, (20/6/2022).

Pada hari pertempuran sengit, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Sekjen Organisasi Perjanjian Atlantik Utara NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan bahwa perang dapat berlanjut dan berlarut selama bertahun-tahun.

Mereka mendesak sekutu Barat Ukraina untuk menetap dalam jangka panjang ketika Rusia bergerak agresif melemahkan Ukraina melalui apa yang Johnson, tulis di The Sunday Times of London, disebut sebagai "kampanye hancur-hancuran".

Rusia membuat terobosan awal hari Minggu di Toshkivka, kota kecil di tenggara kota Sievierodonetsk dan Lysychansk, di mana pertempuran jalanan dan duel artileri yang kejam berkecamuk selama berminggu-minggu.

Sergei Haidai, gubernur militer regional pihak Ukraina mengakui Rusia "berhasil" di daerah Toshkivka tetapi mengatakan Moskow "menderita kekalahan" setelah artileri Ukraina bergerak mempertahankan Toshkivka.

Belum jelas siapa yang mengendalikan Toshkivka hari Minggu malam. Namun, jika pasukan Moskow akhirnya berhasil mengepung Sievierodonetsk dan Lysychansk, ribuan pejuang Ukraina yang mempertahankan kedua kota itu bisa terkepung.

Itu akan memberikan Kremlin kemenangan militer yang diperoleh dengan susah payah dan membawa pasukan Rusia selangkah lebih dekat untuk memenuhi tujuan Presiden Vladimir Putin merebut semua wilayah Donbas timur Ukraina.

"Pertempuran sengit di Sievierodonetsk terus berlanjut," kata Haidai, seraya menambahkan Rusia gagal dan menderita kerugian besar.

Komunikasi telepon di daerah itu terbatas, dan jembatan yang menuju ke Sievierodonetsk kini hancur, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang situasi di sana.

Institute for the Study of War, kelompok riset Washington, mengatakan Rusia membuat "keuntungan kecil" di sekitar kota tetapi serangannya di seluruh Donbas "sebagian besar terhenti."

"Pasukan Rusia kemungkinan akan dapat merebut Sievierodonetsk dalam beberapa minggu mendatang, tetapi dengan mengorbankan sebagian besar pasukan mereka di daerah kecil ini," kata institut itu dalam penilaian terbarunya.

Sumber: Sky News/The Sunday Times of London

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan