Rabu, 27 Agustus 2025

KTT G7 di Jerman Merupakan Forum Pemimpin Negara-negara Maju, Mengapa Jokowi Diundang?

Presiden Jokowi diundang hadir dalam pertemuan para pemimpin KTT G7 di  Munich, Jerman.

Editor: Hasanudin Aco
Sekretariat Presiden
Hadiri KTT G7, Jokowi dan PM India Satu Helikopter. Meskipun bukan negara maju tetapi Indonesia diundang dalam pertemuan itu. 

Pertemuan G7 kali ini membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina yang dikhawatirkan akan menyebabkan krisis pangan global.

Sebab, dua negara tersebut merupakan penghasil gandum utama dunia.

Ketegangan politik dan perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina saat ini juga berdampak pada lonjakan harga energi dan mendorong angka inflasi di negara-negara maju.

Rusia Pernah Menjadi Anggota Forum ini

Awalnya, forum tersebut bernama G6, dengan enam negara anggota yang bertemu di Kastil Rambouillet, Prancis pada 1975.

Saat itu, mereka membahas ancaman resesi akibat kenaikan harga minyak yang pasokannya dibatasi oleh negara-negara penghasil minyak (OPEC).

Kanada baru bergabung pada tahun 1976, sehingga nama forum ini berubah menjadi G7.

Kemudian, tahun 1998 Rusia sempat bergabung, sehingga nama forum ini menjadi G8, namun negara itu keluar setelah menginvasi Krimea pada 2014.

Lantas, mengapa tahun ini Indonesia diundang dalam forum tersebut?

Forum ini rupanya tak lepas dari kritik kelompok masyarakat sipil karena dinilai memperbesar kesenjangan antara negara maju dengan negara berkembang.

Meskipun G7 hanya mewakili sepuluh persen populasi dunia namun kelompok G7 ini menguasai 45 persen perekonomian global.

Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, G7 mengungang wakil-wakil negara berkembang untuk hadir dan bersuara.

Tahun ini, Jerman selaku negara Presiden G7 mengundang empat negara untuk hadir.

Yaitu Indonesia sebagai Presiden G20, Afrika Selatan, Argentina, India dan Senegal mewakili suara negara-negara berkembang.

Selain itu, Uni Eropa juga selalu diundang sebagai pengamat.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan