Konflik Rusia Vs Ukraina
Bagian Wilayah Ukraina yang Dikuasai Rusia akan Kirim Biji-bijian ke Timur Tengah
Zaporizhzhia, wilayah yang sebagian besar dikuasai Rusia, akan mengimpor biji-bijian ke Timur Tengah, di antaranya Irak, Iran dan Arab Saudi.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang di bagian selatan Ukraina yang didukung Rusia mengatakan mereka akan mulai menjual biji-bijian ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah, sebagai bagian dari perjanjian perdagangan baru.
Dilansir Independent, kesepakatan tersebut termasuk penjualan ke Irak, Iran dan Arab Saudi.
Kepala administrasi yang dikirim Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Yevgeny Balitsky, dilaporkan telah mengatakan bahwa ada kontrak untuk memasok 150.000 ton biji-bijian ke Iran.
Pihak berwenang di wilayah Zaporizhzhia, yang sebagian berada di bawah kendali Rusia, mengatakan bahwa mereka sekarang telah mencapai kesepakatan untuk mengirim biji-bijian ke luar negeri, kantor berita negara Moskow Tass melaporkan.
Perang di Ukraina secara signifikan mengganggu ekspor biji-bijian negara itu melalui Laut Hitam.
Kondisi itu memicu kekhawatiran akan krisis pangan di seluruh dunia.
Baca juga: Ukraina Akan Kibarkan Bendera di Pulau Ular, Tapi Tak Ada Tentara yang Berani Mendarat
Sebelum invasi, gandum adalah salah satu industri utama Ukraina, dengan ekspor mencapai £10,14 miliar pada tahun 2021.
Ukraina telah kesulitan untuk mengekspor biji-bijian mereka sejak invasi.
Pelabuhannya diblokir dan sistem kereta apinya juga tidak mampu mengatasi volume ekstra.
Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia merebut gandum dari wilayah yang diduduki tentara Rusia.
Wakil kepala serikat produsen pertanian Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah mencuri sekitar 600.000 ton bahan makanan dari wilayah Ukraina yang diduduki.
Berbicara Juni lalu, Denys Marchuk mengatakan:
"Sampai saat ini, sekitar 600.000 ton telah dicuri dari perusahaan pertanian dan dibawa ke wilayah semenanjung Krimea yang diduduki sementara, dan dari sana dipindahkan ke pelabuhan, khususnya ke Sevastopol, dan dari sana, kapal pergi ke Timur Tengah."

Dilaporkan pada bulan Juni bahwa Republik Rakyat Luhansk yang memerdekakan diri akan memulai pengiriman biji-bijian ke Rusia dengan kereta api yang telah "dibebaskan" oleh pasukannya.
Menteri pertanian Republik Rakyat Luhansk, Yuri Pronko, mengatakan kepada Tass bahwa pengiriman pertama itu adalah "momen bersejarah."