Konflik Rusia Vs Ukraina
Gedung Putih Klaim Iran akan Kirim Drone Berkemampuan Senjata ke Rusia
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Senin (11/7/2022) mengklaim bahwa Iran mengirim ratusan drone berkemampuan senjata ke Rusia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengklaim Iran akan menyediakan ratusan drone berkemampuan senjata untuk digunakan dalam perang di Ukraina, Senin (11/7/2022).
Dilansir Al Jazeera, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan tidak jelas apakah Iran telah memberikan sistem pesawat tak berawak ke Rusia.
Tetapi, Sullivan mengatakan AS memiliki "informasi" yang menunjukkan Iran sedang mempersiapkan.
“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus UAV, termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat,” katanya kepada wartawan, Senin.
Sullivan menyebut itu merupakan bukti bahwa pemboman besar-besaran Rusia di Ukraina.
Israel dan Arab Saudi enggan mengecam tindakan Rusia
Dikutip Ap News, pernyataan Sullivan datang pada malam perjalanan Presiden Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-139, Berikut Peristiwa yang Terjadi

Keputusan AS untuk secara terbuka mengungkapkan bahwa saingan utama kedua negara di kawasan itu membantu mempersenjatai Rusia datang karena Israel dan Arab Saudi menolak bergabung dengan upaya global untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina karena kepentingan domestik mereka.
Sullivan juga mencatat bahwa Iran telah menyediakan pesawat tak berawak serupa kepada pemberontak Houthi Yaman untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata dicapai awal tahun ini.
Baik Israel maupun Arab Saudi telah menolak upaya global untuk menghukum Rusia atas tindakannya di Ukraina karena kepentingan domestik.
Iran juga membagikan drone serupa ke gulungan Houthi Yaman dalam serangan mereka terhadap Arab Saudi sebelum gencatan senjata dicapai awal tahun ini, kata Sullivan.
Dikutip NY Post, dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah memperoleh wilayah di wilayah timur Ukraina.
Baca juga: Vladimir Putin Percepat Proses Naturalisasi Kewarganegaraan Rusia untuk Warga Ukraina
Tanggapan analis militer
Analis militer Samuel Bendett pakar CNA mengatakan pilihan Rusia atas Iran sebagai sumber drone merupakan tindakan logis karena “selama 20 tahun terakhir atau lebih Iran telah menyempurnakan kekuatan tempur drone-nya.
Drone mereka lebih sering bertempur daripada Rusia.”
Mereka adalah pionir dari apa yang disebut amunisi berkeliaran, drone “kamikaze” seperti Switchblade yang disediakan AS untuk Ukraina.
"Iran memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menerbangkan drone sejauh ratusan mil dan mencapai target mereka,” tambah Bendett, termasuk menembus pertahanan udara yang dipasok Amerika dan menyerang kilang minyak Saudi.
Dia mengatakan drone Iran bisa sangat efektif menyerang pembangkit listrik Ukraina, kilang dan infrastruktur penting lainnya.
Bendett mencatat bahwa sebelum perang Ukraina, Rusia telah melisensikan teknologi drone untuk UAV Forpost-nya dari pemasok yang terbukti: Israel.
Negara Yahudi tetap netral dalam konflik Rusia-Ukraina, sehingga sumber tidak lagi tersedia untuk Moskow.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)