Jumat, 12 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Amerika Serikat Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina

Rusia sebut peran intelijen AS berada dalam pengawasan setelah Moskow menuduh Gedung Putin memasok informasi penargetan ke Ukraina.

Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP
Presiden AS Joe Biden. Rusia sebut peran intelijen AS berada dalam pengawasan setelah Moskow menuduh Gedung Putin memasok informasi penargetan ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Amerika Serikat terlibat langsung dalam perang di Ukraina.

Moskow menyebut peran intelijen Amerika telah berada di bawah pengawasan setelah Kremlin menuduh Gedung Putih memasok informasi penargetan yang digunakan Kyiv melakukan serangan rudal jarak jauh.

Dikutip The Guardian, Rusia menuduh Washington bertanggung jawab atas serangan roket di daerah berpenduduk di Donbas timur dan daerah lain.

"Semua ini tidak dapat disangkal membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden sejauh ini telah memberikan lebih dari $8 miliar (£6,55 miliar) dalam bantuan keamanan ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari.

Bantuan terebut termasuk tambahan $550 juta yang diumumkan pada Senin (1/8/2022).

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-161: Tentara Rusia Ajukan Aduan ke Komite Investigasi

Namun dengan tegas membantah bahwa AS merupakan bagian dalam konflik atau berperang dengan Rusia.

Pejabat Ukraina puji sistem HIMARS AS

Komentar Kremlin muncul setelah Wakil Kepala Intelijen Militer Ukriana Vadym Skibitsky diwawancara oleh Telegraph pada Senin (1/8/2022).

Skibitsky mengatakan sistem artileri jarak jauh HIMARS buatan AS sangat efektif dalam memusnahkan bahan bakar dan amunisi Rusia.

Dia mengatakan citra satelit yang sangat baik dan informasi real-time telah membantu.

Skibitsky membantah pejabat AS memberikan informasi penargetan langsung.

Namun, dia mengakui ada konsultasi antara pejabat intelijen AS dan Ukraina sebelum serangan, sehingga Washington dapat memeriksa dan jika perlu memveto target yang dimaksudkan.

Baca juga: Kremlin: Tak Bisa Disangkal AS Terlibat Langsung Pada Perang Rusia-Ukraina

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova pun berkomentar.

“Tidak diperlukan konfirmasi lain tentang keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam permusuhan di wilayah Ukraina," katanya kepada kantor berita RIA Novosti.

“Pasokan senjata tidak hanya disertai dengan instruksi tentang penggunaannya, tetapi dalam hal ini mereka melakukan fungsi penembak dalam bentuknya yang paling murni.”

Bantuan AS untuk Ukraina

Sejauh ini, Amerika telah memberikan Ukraina 16 sistem HIMARS.

Empat senjata lagi tiba minggu ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji senjata tersebut karena memperlambat kemajuan Rusia di timur dan selatan serta menimbulkan kerusakan signifikan pada operasi musuh.

Baca juga: Eks Tentara Prancis Adrien Bocquet : “Bucha Massacre” Operasi Palsu Ukraina

Artileri superior yang dipasok AS kemungkinan akan memainkan peran kunci dalam kemungkinan serangan balik Ukraina untuk merebut kembali kota selatan Kherson, yang direbut Rusia pada hari-hari pertama invasi.

Dalam beberapa hari terakhir Rusia telah mentransfer pasukan dan peralatan ke front selatan untuk menopang pertahanannya.

Moskow mengklaim serangan Himars menewaskan 53 tahanan perang Ukraina pekan lalu di sebuah penjara yang dioperasikan Rusia dekat Olenivka, di wilayah Donetsk. 73 lainnya terluka.

Kyiv mengatakan Rusia membunuh para tahanan dari resimen Azov, yang ditangkap pada bulan Mei di Mariupol.

Pada hari Selasa, resimen meminta departemen luar negeri AS untuk mengakui Rusia sebagai "negara teroris".

“Rusia telah membuktikan status ini dengan tindakan sehari-harinya selama bertahun-tahun. Tentara dan layanan khusus melakukan kejahatan perang setiap hari," katanya, mengklaim para pejuangnya adalah korban dari "eksekusi publik" Moskow.

Baca juga: Pembicaraan Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan akan Bahas Kesepakatan Gandum Ukraina

HIMARS
HIMARS (US Army)

Pada Senin (1/8/2022), Institut Studi Perang menerbitkan sebuah laporan yang menyimpulkan pasukan Rusia berada di balik ledakan penjara.

Dikatakan citra satelit sangat menyarankan "serangan presisi atau pembakar atau bahan peledak yang ditanam secara internal" yang menyebabkan ledakan itu.

Dikutip Reuters, Biden mengatakan dia ingin Ukraina mengalahkan Rusia dan telah memasok miliaran dolar senjata ke Kyiv tetapi para pejabat AS tidak menginginkan konfrontasi langsung antara tentara AS dan Rusia.

Sementara itu, Al Jazeera melaporkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan risiko kelaparan ganda tahun ini karena perang di Ukraina. 

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan