Minggu, 17 Agustus 2025

Mikhail Gorbachev Meninggal Dunia

SOSOK Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Uni Soviet yang Meninggal Dunia

Sosok Mikhail Gorbachev, mantan Presiden Uni Soviet yang meninggal dunia pada Selasa (30/8/2022) di sebuah rumah sakit di Moskow, Rusia karena sakit.

Editor: Daryono
Al Jazeera/Reuters
Mikhail Gorbachev (91), mantan Presiden Uni Soviet yang meninggal dunia pada Selasa (30/8/2022) malam di sebuah rumah sakit di Moskow, Rusia. 

Pada tahun 1987-1988, ia memulai reformasi yang lebih dalam dari sistem ekonomi dan politik Uni Soviet.

Warisan negara dari pemerintahan totaliter Stalin akhirnya ditolak setelah Gorbachev berhasil mengusung keterbukaan dalam berbagai aspek, termasuk pers dan kebebasan berekspresi.

Mikhail Gorbachev perlahan melakukan langkah demokratisasi Uni Soviet.

Dalam urusan luar negeri, Gorbachev sejak awal memupuk hubungan dan perdagangan yang lebih hangat dengan negara-negara maju di Barat dan Timur.

Pada bulan Oktober 1988 Gorbachev mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan pemilihannya menjadi ketua presidium Soviet Tertinggi (legislatif nasional).

Namun, reformasi ekonomi yang ia gagas sempat dihalangi oleh Partai Komunis.

Pada Mei 1989, Mikhail Gorbachev terpilih sebagai ketua Soviet Tertinggi ini dan dengan demikian mempertahankan kepresidenan nasional.

Keruntuhan Uni Soviet

Mikhail Gorbachev, mantan presiden Uni Soviet.
Mikhail Gorbachev, mantan presiden Uni Soviet. (The Guardian)

Kebebasan baru yang muncul dari gagasan Mikhail Gorbachev atas demokratisasi dan desentralisasi sistem politik mulai menyebabkan kerusuhan sipil.

Beberapa republik konstituen misalnya, Azerbaijan, Georgia, Lituania dan Uzbekistan langsung melakukan upaya kemerdekaan.

Sebagai tanggapan, Gorbachev menggunakan kekuatan militer untuk menekan perselisihan antaretnis berdarah di beberapa republik Asia Tengah pada 1989-1990.

Sementara mekanisme konstitusional telah dirancang agar dapat memberikan pemisahan sah sebuah republik dari Uni Soviet.

Ia menghindari penggunaan kekuasaan totaliter demi menjaga ekonomi Uni Soviet, namun ia juga menolak perubahan yang menentukan kepemilikan pribadi serta mekanisme pasar bebas.

Kebimbangan ini menyebabkan ekonomi yang direncanakan secara terpusat terus runtuh tanpa perusahaan swasta yang menggantikannya.

Akibatnya, kondisi politik di Uni Soviet semakin tidak terkendali.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan