Taiwan Tembak Jatuh Drone di Dekat China setelah Berulang Kali Peringatannya Tak Digubris Beijing
Perdana Menteri Su Tseng-chang mengatakan Taiwan menembak jatuh drone di dekat China setelah beruang kali peringatannya diabaikan oleh Beijing.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Sri Juliati
Pengujian pertahanan semacam itu juga menetapkan "new normal" bagi Taiwan dalam hal tanggapannya terhadap China, kata Liao.
Lebih lanjut, penembakan drone hari Kamis terjadi setelah pemerintah Taiwan berjanji akan mengambil tindakan untuk menangani peningkatan gangguan tersebut.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan telah memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang dia sebut sebagai provokasi China, Selasa (30/8/2022).
Tak lama setelah itu, pasukan Taiwan melepaskan tembakan peringatan ke drone untuk pertama kalinya.
Setidaknya dua video perjalanan drone baru-baru ini telah beredar luas di media sosial China, di mana salah satunya terlihat tentara Taiwan melempari pesawat itu dengan batu.
Perdana Menteri Sumengatakan video itu dibuat untuk propaganda di dalam negeri China, menambah kemarahan rakyat Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin menolak keluhan Taiwan tentang dronedengan mengatakan "tidak perlu membuat keributan".
China memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, meskipun ada keberatan keras dari pemerintah di Taipei.
Taiwan telah menguasai Kepulauan Kinmen, yang pada titik terdekatnya adalah beberapa ratus meter dari wilayah China, sejak pemerintah Republik Tiongkok yang dikalahkan melarikan diri ke Taipei setelah kalah perang saudara dengan komunis Mao Zedong pada tahun 1949.
Selama puncak Perang Dingin, China secara teratur menembaki Kinmen dan pulau-pulau lain yang dikuasai Taiwan di sepanjang pantai China.
Sementara Taiwan mempertahankan kehadiran militer yang cukup besar, dan pulau itu sekarang juga menjadi tujuan wisata.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)