Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomat Top Eropa Sebut Stok Senjata UE Menipis karena Terus Dikirim ke Ukraina
Diplomat top Eropa menyebut stok senjata negara-negara anggota Uni Eropa menipis karena terus dikirimkan ke Ukraina.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Diplomat top Eropa memperingatkan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) terkait stok senjata yang kian menipis.
Pasalnya, anggota Uni Eropa terus mengirimkan senjata dan amunisinya ke Ukraina yang tengah berperang melawan invasi Rusia.
Menyusul hal ini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mendesak negara-negara anggota untuk lebih mengoordinasikan pengeluaran militernya.
Hal ini diungkapkan Borrel dalam forum debat dengan anggota Parlemen Eropa, Senin (5/9/2022).
"Stok militer sebagian besar negara anggota (UE), saya tidak akan mengatakan habis, tetapi terkuras dalam proporsi yang tinggi, karena kita menyediakan banyak kapasitas untuk Ukraina," kata Borrel, dikutip dari The Guardian.
"Ini harus diisi ulang. Cara terbaik untuk mengisi ulang adalah melakukannya bersama-sama. Ini akan lebih murah," imbuhnya.
Baca juga: Harga Gas Eropa Melonjak, Pemerintah Jerman Kucurkan Bantuan 65 Miliar Euro ke Warganya
Jika negara UE terus memperluas kemampuan militernya dengan cara yang sama, maka akan terjadi pemborosan besar, jelas Borrel.
Borrel mengakui Uni Eropa seharusnya mulai melatih angkatan bersenjata Ukraina sejak setahun yang lalu.
Tepatnya, beberapa bulan sebelum tetangganya, yakni Rusia, melancarkan invasi.
Sebenarnya, beberapa negara anggota telah mengusulkan operasi semacam ini.
Seandainya UE merespons pada saat itu, kata Borrel, menurutnya blok ini akan berada dalam situasi yang lebih baik sekarang.
"Sayangnya kami tidak melakukannya, dan hari ini kami menyesal."
"Kami menyesal bahwa Agustus lalu kami tidak mengikuti permintaan ini, memenuhi permintaan ini," ujarnya.
Dalam pertemuan di Republik Ceko pekan lalu, para menteri pertahanan UE mendebatkan cara untuk mengumpulkan bahan dan sumber daya militer yang lebih baik serta membeli amunisi dan senjata dalam jumlah besar seperti sistem pertahanan udara yang terus dibutuhkan Ukraina.
Bantuan Tambahan Uni Eropa
