Jumat, 12 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kehebatan Drone Buatan Iran Terbukti di Kharkiv, Hancurkan Artileri dan Kendaraan Lapis Baja Ukraina

Sejumlah media Barat hingga pengamat militer, awalnya meragukan drone buatan Iran yang mereka anggap tak teruji tapi fakta di lapangan sebaliknya.

WSJ
Drone Iran. Drone Iran relatif kecil dan terbang pada ketinggian yang sangat rendah, sehingga sulit bagi sistem pertahanan udara Ukraina untuk mendeteksi mereka. 

Drone dari berbagai jenis memainkan peran penting dalam konflik Ukraina, sebagian karena tidak ada pihak yang memiliki superioritas udara, sehingga enggan menggunakan pesawat berawak di atas posisi musuh.

Ratusan drone pengintai militer dan komersial melayang di udara setiap hari di sepanjang garis depan, melihat target dan mengarahkan tembakan artileri.

Ukraina sendiri juga mengoperasikan armada drone yang dipersenjatai dengan rudal.

Satu di antara puluhan jenis drone atau UAV atau pesawat tak berawak produksi Iran. Negara itu sukses mengembangkan teknologi drone, termasuk mengadopsi pesawat tak berawak mata-mata AS yang jatuh di negara itu beberapa tahun lalu.
Satu di antara puluhan jenis drone atau UAV atau pesawat tak berawak produksi Iran. Negara itu sukses mengembangkan teknologi drone, termasuk mengadopsi pesawat tak berawak mata-mata AS yang jatuh di negara itu beberapa tahun lalu. (Fars News Agency)

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki ini menghancurkan beberapa kolom lapis baja Rusia pada hari-hari awal perang dan digunakan lebih sering sekali lagi,

Baik Rusia dan Ukraina juga menggunakan apa yang dikenal sebagai drone kamikaze, atau amunisi yang berkeliaran.

Grup Kalashnikov Rusia telah mengembangkan drone buatan sendiri yang dikenal sebagai Kub-Bla, sementara Ukraina menerbangkan drone Warmate buatan Polandia dan Switchblade yang dipasok AS, serta beberapa UAV buatan lokal.

Amunisi ini memiliki jangkauan dan waktu terbang yang jauh lebih pendek daripada drone Shahed yang dikembangkan Iran, dan membawa muatan yang jauh lebih kecil.

Iran telah muncul sebagai salah satu pengembang drone tempur paling banyak akal di dunia.

Sebagian drone mereka merupakan hasil rekayasa dari drone buatan AS yang berhasil dijatuhkan Teheran.

Sejak Iran meluncurkan drone kamikaze pada tahun 2016, versi mereka telah digunakan untuk melakukan serangan di Timur Tengah.

Tahun lalu, pemerintah Inggris menuduh Iran menggunakan drone Shahed-136 untuk menyerang kapal tanker minyak yang berafiliasi dengan Israel di lepas pantai Oman, dalam sebuah insiden yang menewaskan dua anggota awak.

Investigasi militer AS menemukan puing-puing drone dari kapal tanker MT Mercer Street dan menyimpulkan bahwa ini adalah bagian dari drone sayap delta buatan Iran.

Washington juga menuduh Iran menggunakan drone sayap delta sebagai bagian dari serangan terkoordinasi 2019 terhadap industri minyak Arab Saudi.

Pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah berulang kali menggunakan drone sayap delta untuk melakukan serangan terhadap negara tetangga Arab Saudi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan