Ayah Mahsa Amini Sebut Otoritas Iran Berbohong soal Kematian Putrinya, Aksi Protes Terus Meluas
Ayah Mahsa Amini menyebut otoritas Iran berbohong soal kematian putrinya. Sang ayah juga tak diizinkan melihat jasad Mahsa setelah kematiannya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Arif Fajar Nasucha
Empat lainnya ditembak oleh pasukan keamanan, kata Amnesty, mengutip sumber di Iran.
Laporan saksi mata dan analisis video menunjukkan pola "pasukan keamanan Iran yang berulang kali menembakkan peluru logam langsung ke pengunjuk rasa."
Polisi anti huru hara dikerahkan untuk membubarkan pengunjuk rasa Rabu malam di ibu kota Teheran.
Mereka terlihat menangkap beberapa orang, menurut saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dengan "tindakan keras" di dekat Universitas Teheran, kata seorang saksi mata.
Saksi mata lain di distrik timur kota mengatakan pengunjuk rasa terdengar meneriakkan "Matilah diktator," merujuk pada Pemimpin Tertinggi Iran, dan "Saya membunuh siapa pun yang membunuh saudara perempuan saya," merujuk pada Amini.
Video dari protes nasional menunjukkan orang-orang menghancurkan poster Pemimpin Tertinggi, dan wanita membakar jilbab dan memotong rambut mereka sebagai betuk simbolis aksi pembangkangan.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengeluarkan peringatan kepada pengunjuk rasa dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
IRGC meminta pengadilan untuk mengidentifikasi orang-orang yang menyebarkan "rumor" di media sosial.
IRGC menuduh pengunjuk rasa melakukan "kerusuhan" dan "vandalisme," dan meminta polisi untuk "melindungi keamanan negara."
Sementara itu, kantor berita Fars melaporkan pada hari Kamis bahwa dua anggota organisasi paramiliter Basij Iran – sebuah kelompok paramiliter sukarelawan yang terhubung dengan IRGC – terbunuh selama protes di provinsi-provinsi Iran.
"Perusuh" menikam seorang anggota Basij di Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur Iran barat laut, Fars melaporkan.
Al Alam yang dikelola negara mengatakan bahwa anggota Basij lainnya tewas di provinsi Qazvin.
Sebuah video bergaya propaganda berjudul "Ketika Basij Masuk," yang diterbitkan oleh Fars pada hari Kamis, diduga menunjukkan anggota Basij dengan sepeda motor membersihkan barikade dan menahan pria di jalan.
Reaksi Pemimpin Dunia