Sabtu, 13 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO dan Rusia Gelar Latihan Nuklir di Tengah Ketegangan Eropa, AS Kerahkan Pembom B-52

Rusia dan NATO sama-sama melanjutkan latihan nuklir di tengah ketegangan yang meningkat setelah Putin mengancam akan gunakan nuklir di Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Kolase Foto Tribunnews
NATO dan Presiden Vladimir Putin - Rusia dan NATO sama-sama melanjutkan latihan nuklir di tengah ketegangan yang meningkat setelah Putin mengancam akan gunakan nuklir di Ukraina. 

"(Membatalkan latihan karena perang di Ukraina akan mengirimkan) sinyal yang sangat salah," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Rusia Gelar Latihan Nuklir

Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Rusia dan NATO sama-sama melanjutkan latihan nuklir di tengah ketegangan yang meningkat setelah Putin mengancam akan gunakan nuklir di Ukraina.  (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) 

Jauh sebelum muncul kabar latihan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ancaman akan menggunakan segala cara termasuk senjata nuklir untuk mempertahankan wilayahnya.

Menurut laporan Bloomberg, dikutip dari Minute Mirror, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam sebuah pernyataan mengatakan Rusia akan menggelar latihan yang melibatkan sejumlah sistem rudal berbasis darat bergerak Yars. 

Shoigu mengatakan, pasukan akan menguji bagaimana menyembunyikannya dari sistem pengintaian udara dan melindungi mereka dari penyabot.

Shoigu lebih lanjut menambahkan bahwa lebih dari 3.000 tentara dan 300 kendaraan ambil bagian dalam latihan tersebut.

Tidak jelas apakah latihan itu akan berlanjut hingga Jumat atau lebih.

Moskow belum menyatakan apakah pihaknya berencana untuk melakukan latihan nuklir strategis 'Grom', yang umumnya melibatkan kapal selam, pesawat, dan rudal. 

Rusia tidak mengadakan latihan pada tahun 2021 karena pandemi Covid, meskipun latihan 'Grom' diadakan pada bulan Februari tahun ini, tak lama sebelum menginvasi Ukraina pada 24 Februari. 

Langkah ini diyakini para pejabat pada saat itu dimaksudkan untuk mencegah Barat mendukung Kyiv.

Latihan nuklir tahunan NATO direncanakan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, kata para pejabat AS.

Sebagian besar latihan akan berlangsung lebih dari 1.000 kilometer (625 mil) dari Rusia, kata pejabat pertahanan AS.

Putin: Tak Perlu Serangan Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan