Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO dan Rusia Gelar Latihan Nuklir di Tengah Ketegangan Eropa, AS Kerahkan Pembom B-52
Rusia dan NATO sama-sama melanjutkan latihan nuklir di tengah ketegangan yang meningkat setelah Putin mengancam akan gunakan nuklir di Ukraina.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
"(Membatalkan latihan karena perang di Ukraina akan mengirimkan) sinyal yang sangat salah," katanya kepada wartawan.
Menurutnya, kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut.
Rusia Gelar Latihan Nuklir

Jauh sebelum muncul kabar latihan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ancaman akan menggunakan segala cara termasuk senjata nuklir untuk mempertahankan wilayahnya.
Menurut laporan Bloomberg, dikutip dari Minute Mirror, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam sebuah pernyataan mengatakan Rusia akan menggelar latihan yang melibatkan sejumlah sistem rudal berbasis darat bergerak Yars.
Shoigu mengatakan, pasukan akan menguji bagaimana menyembunyikannya dari sistem pengintaian udara dan melindungi mereka dari penyabot.
Shoigu lebih lanjut menambahkan bahwa lebih dari 3.000 tentara dan 300 kendaraan ambil bagian dalam latihan tersebut.
Tidak jelas apakah latihan itu akan berlanjut hingga Jumat atau lebih.
Moskow belum menyatakan apakah pihaknya berencana untuk melakukan latihan nuklir strategis 'Grom', yang umumnya melibatkan kapal selam, pesawat, dan rudal.
Rusia tidak mengadakan latihan pada tahun 2021 karena pandemi Covid, meskipun latihan 'Grom' diadakan pada bulan Februari tahun ini, tak lama sebelum menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Langkah ini diyakini para pejabat pada saat itu dimaksudkan untuk mencegah Barat mendukung Kyiv.
Latihan nuklir tahunan NATO direncanakan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, kata para pejabat AS.
Sebagian besar latihan akan berlangsung lebih dari 1.000 kilometer (625 mil) dari Rusia, kata pejabat pertahanan AS.
Putin: Tak Perlu Serangan Baru
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina.