Sabtu, 6 September 2025

Kongres Partai Komunis China Berakhir, Xi Jinping akan Jalani Periode ke-3 sebagai Presiden?

Kongres Partai Komunis China telah ditutup pada Sabtu (22/10/2022). Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan menjabat sebagai presiden lagi.

Penulis: Rica Agustina
WORLD ECONOMIC FORUM (WEF) / AFP
Presiden China Xi Jinping berbicara dari Beijing saat ia membuka Forum Ekonomi Dunia pada 25 Januari 2021. - Kongres Partai Komunis China telah ditutup pada Sabtu (22/10/2022). Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan menjabat sebagai presiden lagi. 

"Menghadapi perubahan drastis dalam lanskap internasional, terutama upaya eksternal untuk memeras, menahan dan blokade China, kami telah mengutamakan kepentingan nasional kami."

Sebuah jet militer China terbang di atas pulau Pingtan, salah satu titik terdekat China daratan ke Taiwan, di provinsi Fujian pada 6 Agustus 2022.  - Kongres Partai Komunis China telah ditutup pada Sabtu (22/10/2022). Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan menjabat sebagai presiden lagi.
Sebuah jet militer China terbang di atas pulau Pingtan, salah satu titik terdekat China daratan ke Taiwan, di provinsi Fujian pada 6 Agustus 2022. - Kongres Partai Komunis China telah ditutup pada Sabtu (22/10/2022). Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan menjabat sebagai presiden lagi. (AFP)

Baca juga: Pembukaan Kongres Partai Komunis China: Xi Jinping Bicara soal Taiwan, Hong Kong hingga Nol-Covid

Keamanan juga menjadi fokus utama pidato tersebut, di mana Xi Jinping memuji transisi Hong Kong dari "kekacauan ke pemerintahan".

Xi Jinping pun bersumpah untuk merebut Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Kongres ditetapkan untuk lebih memperkuat posisi Xi Jinping sebagai pemimpin paling kuat China sejak Mao Zedong, dengan analis memperkirakan dia hampir pasti akan diangkat kembali untuk masa jabatan ketiga.

Laporan kerja Xi Jinping adalah "drama" yang ditulis dengan hati-hati di mana kekuatan Partai, pemimpinnya, dan ide-idenya dimaksudkan untuk diangkat dan diperkuat, tulis David Bandurski, editor Proyek Media China Universitas Hong Kong.

Tetapi beberapa pertanyaan kunci masih belum terselesaikan, termasuk apakah Xi Jinping akan menunjuk calon pengganti Komite Tetap Politbiro dan apakah bentuk filosofi politik khasnya akan diabadikan dalam piagam partai berkekuatan 96 juta orang tersebut.

"Yang terakhir akan menjadikan Pemikiran Xi Jinping yang terbaru, membawakan Marxisme abad ke-21 (dan) ideologi negara China," kata Steve Tsang, direktur SOAS China Institute di University of London.

"Kekuatan Xi akan serupa dengan diktator China, dan hampir tidak ada ruang bagi siapa pun untuk menasihatinya untuk mencoba melakukan koreksi," kata Tsang.

"Ini akan meningkatkan risiko kesalahan kebijakan yang dibuat, karena semuanya akan tergantung pada Xi yang melakukannya dengan benar."

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan