Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Tolak Damai dengan Ukraina jika AS dan Sekutu Tak Akui 4 Wilayah Baru Federasi Rusia
Putin menolak diplomasi dengan Ukraina jika AS dan sekutu tidak mengakui 4 wilayah baru Federasi Rusia serta mensyaratkan beberapa hal lain.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak permintaan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk damai dengan Ukraina, jika syarat khusus dari Rusia tak terpenuhi.
Rusia mensyaratkan beberapa hal, termasuk mengakui empat wilayah baru Rusia yang dianeksasi selama perang di Ukraina.
Empat wilayah itu adalah Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Sebelumnya, Vladimir Putin telah mendeklarasikan empat wilayah baru Rusia tersebut melalui siaran TV Rusia pada 30 September 2022, setelah mengadakan referendum.
Vladimir Putin mengklaim deklarasi itu ia lakukan karena kehendak jutaan orang dari keempat wilayah itu memiliki hak menentukan nasib sendiri untuk bergabung dengan Rusia, dikutip dari CNBC.
Baca juga: Ukraina Klaim Rusia Gunakan Rudal Jelajah Kh-55 untuk Lemahkan Pertahanan Udara
Menanggapi permintaan diplomasi AS, Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan, Vladimir Putin tetap terbuka untuk negosiasi selama AS juga dapat menjamin keamanan Rusia.
Dmitry Peskov mencatat permintaan Joe Biden agar Vladimir Putin menarik pasukannya dari Ukraina, yang tidak mungkin dilakukan karena AS tidak mengakui empat wilayah baru Rusia.
"AS masih belum mengakui wilayah baru Federasi Rusia," kata Dmitry Peskov, Jumat (2/12/2022), dikutip dari KBIA.
"Itu memperumit pencarian alasan untuk mengadakan diskusi bersama," lanjutnya.

Baca juga: Pentagon Was-was, Persenjataan Nuklir China Bakal Melonjak Tiga Kali Lipat di 2035
Beberapa minggu sebelumnya, Vladimir Putin melancarkan serangan ke infrastruktur energi Ukraina, sebagai serangan balasan setelah Ukraina menyerang jembatan utama yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
Karena konflik yang semakin parah, Kanselir Jerman Olaf Scholz menelepon Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan itu, Vladimir Putin memberikan pembelaan yang kuat atas tindakannya ke Ukraina.
Vladimir Putin mengatakan, Barat mengejar kebijakan destruktifnya terhadap Ukraina melalui dukungan keuangan dan militernya.
Bantuan dari pihak Barat kepada Ukraina menjadi fakta bahwa Ukraina menolak gagasan negosiasi apa pun dengan Rusia, termasuk mengakui empat wilayah baru yang dianeksasi Rusia dari Ukraina.
Baca juga: Kurangi Pendapatan Putin, G7 Sepakat Tetapkan Batas Harga Minyak Rusia Sebesar 60 Dolar AS per Barel
Joe Biden ingin berdiskusi dengan Vladimir Putin

Presiden AS Joe Biden sebelumnya melakukan kunjungan ke Prancis untuk menemui Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (1/12/2022).
Dalam kunjungannya itu, Joe Biden mengatakan dirinya terbuka untuk diplomasi dengan Vladimir Putin terkait perang Rusia dan Ukraina.
“Ada satu cara untuk mengakhiri perang dengan cara yang rasional, yaitu Putin harus menarik diri dari Ukraina,” kata Joe Biden saat konferensi pers bersama dengan Presiden Emmanuel Macron, dikutip dari VOX.
“Namun, sepertinya dia tidak akan melakukan itu. Dia membayar harga yang sangat mahal karena menolak melakukan itu, tetapi dia menimbulkan pembantaian yang luar biasa pada penduduk sipil Ukraina - membom pembibitan, rumah sakit, rumah anak-anak. Sungguh memuakkan apa yang dia lakukan.”
Sentimen itu juga sesuai dengan posisi Biden sebelumnya dalam perang Rusia dan Ukraina, terutama pembantaian warga sipil.
"Saya siap untuk berbicara dengan Tuan Putin jika memang ada kepentingan dia memutuskan mencari cara untuk mengakhiri perang," kata Joe Biden.
"(tapi) dia belum melakukannya."
Menanggapi hal ini, Rusia secara khusus belum menunjukkan keseriusan untuk terlibat dalam pembicaraan damai dengan Ukraina.
Rusia justru memberi beberapa syarat untuk berdamai dengan Ukraina, termasuk aneksasi empat wilayah Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina