Konflik Rusia Vs Ukraina
Kapal Tanker Macet di Turki Makin Bertambah, Sanksi Barat Atas Minyak Rusia Tuai Kecaman
Diperkirakan jutaan barel minyak per hari bergerak ke selatan dari pelabuhan Rusia melalui Selat Bosporus dan Dardanella menuju ke Mediterania.
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Minyak Kazakh
Sebagian besar kapal tanker yang menunggu di Selat Bosphorus membawa minyak Kazakh. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Kamis (8/12/2022), pemerintah AS tidak melihat alasan pengiriman tersebut harus tunduk pada prosedur baru Turki.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-287: Tangki Minyak Rusia Diserang Drone, Picu Ledakan
Washington tidak punya alasan untuk percaya bahwa Rusia terlibat dalam keputusan Turki untuk memblokir transit kapal, tambahnya.
Komisi Eropa mengatakan pada Jumat bahwa penundaan perjalanan kapal tanker tersebut tidak terkait dengan batas harga, dan Turki dapat terus memverifikasi polis asuransi dengan "cara yang persis sama seperti sebelumnya".
"Oleh karena itu, kami menghubungi otoritas Turki untuk mencari klarifikasi dan bekerja untuk membuka blokir situasi," kata seorang juru bicara Komisi Eropa kepada Reuters.
Turki telah menyeimbangkan hubungan baiknya dengan Rusia dan Ukraina, sejak Moskow menginvasi Kyiv pada Februari. Ankara telah memainkan peran kunci dalam kesepakatan yang didukung PBB, yang dicapai pada Juli, untuk membebaskan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Baca juga: Fakta-fakta Batas Harga Minyak Rusia yang Ditetapkan G7, Uni Eropa, dan Australia
Namun, hubungan antara sekutu NATO, Ankara dan Washington, kadang-kadang sulit, karena pada bulan lalu Turki memperbarui seruan agar Amerika Serikat berhenti mendukung pasukan Kurdi Suriah.
Sementara itu, Pemerintahan Joe Biden memberlakukan sanksi pada Kamis terhadap seorang pengusaha terkemuka Turki Sitki Ayan dan jaringan perusahaannya, menuduhnya bertindak sebagai fasilitator penjualan minyak dan pencucian uang atas nama Pengawal Revolusi Iran.