Kamis, 11 September 2025

Iran Marah soal Kartun Satir Ayatollah Ali Khamenei di Majalah Charlie Hebdo Prancis

Iran marah dan memanggil duta besar Prancis di Iran soal kartun satir pemimpin Iran, Ali Khamenei yang terbit di majalah Charlie Hebdo.

Kantor Pemimpin Tertinggi Iran melalui AP
alam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Bahkan di Prancis sendiri, majalah Charlie Hebdo menuai banyak kontrovesi.

Edisi terbaru majalah Charlie Hebdo menampilkan para pemenang kontes kartun baru-baru ini.

Kartun satir atau karikatur karya peserta tersebut bertema Khamenei, pemimpin tertinggi Iran sejak 1989.

Karikatur bergambar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo.
Karikatur bergambar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo. (CharlieHebdo)

Seorang finalis menggambarkan seorang ulama bersorban meraih jerat algojo saat dia tenggelam dalam darah.

Sementara yang lain menunjukkan Khamenei berpegangan pada singgasana raksasa di atas kepalan tangan pengunjuk rasa.

Peserta lainnya menggambarkan adegan yang lebih vulgar dan eksplisit secara seksual, seperti yang dipublikasikan Charlie Hebdo.

“Itu adalah cara untuk menunjukkan dukungan kami kepada pria dan wanita Iran yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan kebebasan mereka melawan teokrasi yang telah menindas mereka sejak 1979,” tulis direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau, dalam sebuah editorial.

"Semua kartun yang diterbitkan memiliki jasa menentang otoritas yang seharusnya diklaim sebagai
pemimpin tertinggi, serta kelompok para pelayannya dan kaki tangan lainnya," tambahnya.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan dia menyampaikan pidato di televisi tentang situasi virus corona di ibu kota Teheran, pada 11 Agustus 2021. (KHAMENEI.IR/HO/AFP)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan dia menyampaikan pidato di televisi tentang situasi virus corona di ibu kota Teheran, pada 11 Agustus 2021. (KHAMENEI.IR/HO/AFP) (AFP/-)

Baca juga: The Satanic Verses, Buku Kontroversial yang Membuat Salman Rushdie Jadi Target Pembunuhan Iran

Ayatollah Ali Khamenei

Ayatollah Ali Khamenei adalah penerus pemimpin revolusioner Ayatollah Ruhollah Khomeini, diangkat seumur hidup.

Selama kepemimpinannya, seluruh kritik terhadapnya dilarang di Iran, dikutip dari France24.

Pada tahun 1989, Ayatollah Ali Khamenei terkenal mengeluarkan dekrit agama, atau fatwa, yang memerintahkan umat Islam untuk membunuh penulis Inggris Salman Rushdie karena dianggap menghujat novel penulis The Satanic Verses.

Banyak aktivis menyalahkan Iran tahun lalu ketika Rushdie ditikam di sebuah acara di New York, tetapi Teheran membantah ada kaitan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Ayatollah Ali Khamenei

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan