Minggu, 14 September 2025

Tentara Rusia Dibunuh setelah Tinggalkan Pangkalan Militer Rusia di Ukraina

Tentara Rusia dibunuh setelah meninggalkan pangkalan militer Rusia di Ukraina. Ia membawa senjata dan pulang ke desa asalnya di Lipetsk, Rusia barat.

Facebook/Charles Arnoldo Salamanca/BAZA
Selebaran foto Dmitry Perov (31), tentara pembelot yang meninggalkan pangkalan militer Rusia dengan senjata dari unit NVO pada 13 Januari 2023. Ia membawa lima magazine dan beberapa granat. Pemerintah wilayah Voronezh dan Lipetsk mencari keberadaan Dmitry Perov, sebelum ia akhirnya terbunuh, Rabu (18/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Rusia membunuh seorang tentara Rusia bernama Dmitry Perov yang meninggalkan pangkalan militer, Rabu (18/1/2023).

Ia adalah pembelot bersenjata dari pertempuran Rusia di Ukraina.

"Dmitry Perov, dicari karena meninggalkan unit militernya tanpa izin, ditemukan dan dimusnahkan," kata pemerintah wilayah Lipetsk di Rusia barat melalui media sosial.

"Situasinya terkendali," katanya.

"Tidak ada ancaman bagi warga. Investigasi sedang dilakukan."

Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Puji Hubungan Moskow-Beijing, Tuduh Amerika Lakukan Provokasi

Media tersebut tidak menyebutkan bagaimana pria itu dibunuh.

Mayatnya ditemukan di lapangan bersalju di desa Novouglyanka.

Sebuah cabang lokal dari jaringan televisi negara VGTRK mengatakan pria itu berusia 31 tahun.

Ia telah melarikan diri dari zona operasi militer khusus di Ukraina, seperti diberitakan The Moscow Times.

Setelah meninggalkan pangkalan militer Rusia, media pemerintah menerbitkan pemberitahuan pencariannya sejak 13 Januari 2023.

Ia kabur dengan membawa senapan dan granat menuju ke desa asalnya di Lipetsk, Rusia barat untuk bertemu dengan istrinya, Ekaterina Perova.

Dmitry Perov bertugas di unit militer No. 11045 dari resimen pengintaian ke-344.

"Mungkin tidak ada yang tahu mengapa prajurit itu meninggalkan zona pertempuran," kata laporan lain, seperti dikutip dari Mirror UK.

Kondisi gedung kejuruan di Makiivka, Donetsk setelah serangan Ukraina di malam tahun baru 2023 yang menewaskan 89 tentara Rusia yang dimobilisasi dan ditempatkan di gedung tersebut. Ukraina menggunakan roket HIMARS buatan AS dalam serangan tersebut, Sabtu (31/12/2022).
Kondisi gedung kejuruan di Makiivka, Donetsk setelah serangan Ukraina di malam tahun baru 2023 yang menewaskan 89 tentara Rusia yang dimobilisasi dan ditempatkan di gedung tersebut. Ukraina menggunakan roket HIMARS buatan AS dalam serangan tersebut, Sabtu (31/12/2022). (Twitter/am_misfit)

Baca juga: Tempat Penitipan Anak Ikut Terbakar Saat Helikopter yang Dinaiki Mendagri Ukraina Jatuh di Kiev

Kasus Desersi Tentara Rusia

Ada beberapa kasus desersi di antara tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

Surat kabar Kommersant melaporkan, delapan prajurit Rusia yang menolak berperang di Ukraina telah didakwa melakukan desersi.

Delapan tentara itu telah meninggalkan pangkalan militer Rusia di timur Ukraina pada akhir Desember 2022.

Mereka kembali ke Rusia dengan taksi.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi 300.000 cadangan untuk berperang di Ukraina pada September 2022 dan memperketat undang-undang tentang desersi.

Vladimir Putin juga memperkenalkan hukuman hingga 10 tahun penjara karena membelot atau menolak berperang.

Ribuan orang Rusia meninggalkan negara itu setelah pengumuman mobilisasi untuk menghindari wajib militer.

Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan