Tentara Rusia Dibunuh setelah Tinggalkan Pangkalan Militer Rusia di Ukraina
Tentara Rusia dibunuh setelah meninggalkan pangkalan militer Rusia di Ukraina. Ia membawa senjata dan pulang ke desa asalnya di Lipetsk, Rusia barat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Rusia membunuh seorang tentara Rusia bernama Dmitry Perov yang meninggalkan pangkalan militer, Rabu (18/1/2023).
Ia adalah pembelot bersenjata dari pertempuran Rusia di Ukraina.
"Dmitry Perov, dicari karena meninggalkan unit militernya tanpa izin, ditemukan dan dimusnahkan," kata pemerintah wilayah Lipetsk di Rusia barat melalui media sosial.
"Situasinya terkendali," katanya.
"Tidak ada ancaman bagi warga. Investigasi sedang dilakukan."
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Puji Hubungan Moskow-Beijing, Tuduh Amerika Lakukan Provokasi
Media tersebut tidak menyebutkan bagaimana pria itu dibunuh.
Mayatnya ditemukan di lapangan bersalju di desa Novouglyanka.
Sebuah cabang lokal dari jaringan televisi negara VGTRK mengatakan pria itu berusia 31 tahun.
Ia telah melarikan diri dari zona operasi militer khusus di Ukraina, seperti diberitakan The Moscow Times.
Setelah meninggalkan pangkalan militer Rusia, media pemerintah menerbitkan pemberitahuan pencariannya sejak 13 Januari 2023.
Ia kabur dengan membawa senapan dan granat menuju ke desa asalnya di Lipetsk, Rusia barat untuk bertemu dengan istrinya, Ekaterina Perova.
Dmitry Perov bertugas di unit militer No. 11045 dari resimen pengintaian ke-344.
"Mungkin tidak ada yang tahu mengapa prajurit itu meninggalkan zona pertempuran," kata laporan lain, seperti dikutip dari Mirror UK.

Baca juga: Tempat Penitipan Anak Ikut Terbakar Saat Helikopter yang Dinaiki Mendagri Ukraina Jatuh di Kiev
Kasus Desersi Tentara Rusia
Ada beberapa kasus desersi di antara tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Surat kabar Kommersant melaporkan, delapan prajurit Rusia yang menolak berperang di Ukraina telah didakwa melakukan desersi.
Delapan tentara itu telah meninggalkan pangkalan militer Rusia di timur Ukraina pada akhir Desember 2022.
Mereka kembali ke Rusia dengan taksi.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi 300.000 cadangan untuk berperang di Ukraina pada September 2022 dan memperketat undang-undang tentang desersi.
Vladimir Putin juga memperkenalkan hukuman hingga 10 tahun penjara karena membelot atau menolak berperang.
Ribuan orang Rusia meninggalkan negara itu setelah pengumuman mobilisasi untuk menghindari wajib militer.
Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.