Jumat, 15 Agustus 2025

Gempa di Turki

Kastil Gaziantep yang Bersejarah, Dibangun 2200 Tahun Lalu, Ambruk Diguncang Gempa Magnitudo 7,8

Gempa bumi yang terjadi di Turki menimbulkan kerusakan besar. Bahkan Kastil Gaziantep yang berdiri sejak 2200 tahun lalu pun ambruk.

Penulis: Muhammad Barir
OMAR HAJ KADOUR / AFP
Sebuah gambar menunjukkan Kastil Gaziantep di distrik bersejarah kota Gaziantep di tenggara Turki, saat berdiri kokoh. Kastil itu ambruk setelah diguncang gempa bumi. 

Lusinan orang terjebak di bawah reruntuhan, menurut kelompok “White Helmets”, yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang dibentuk untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dalam konflik.

Sebagian besar Suriah barat laut, yang berbatasan dengan Turki, dikendalikan oleh pasukan anti-pemerintah di tengah perang saudara berdarah yang dimulai pada 2011.

Gempa terjadi sebelum fajar pada hari Senin, ketika penduduk kemungkinan sedang tidur dan tidak siap menghadapi gempa.

Video dari Turki yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan bangunan runtuh, sementara warga yang ketakutan berkerumun di jalan yang gelap di tengah kekacauan.

Petugas penyelamat terlihat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan dengan senter.

Gempa hari Senin diyakini sebagai yang terkuat yang melanda Turki sejak 1939, ketika gempa dengan kekuatan yang sama menewaskan 30.000 orang, menurut USGS.

Gempa bumi sebesar ini jarang terjadi, dengan rata-rata kurang dari lima terjadi setiap tahun, di mana pun di dunia. Tujuh gempa dengan magnitudo 7,0 atau lebih besar telah melanda Turki dalam 25 tahun terakhir – tetapi gempa hari Senin adalah yang paling kuat.

Dikutip dari CNN, Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, mengatakan bahwa daerah yang dilanda gempa pada hari Senin rentan terhadap aktivitas seismik.

“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata Lang.

"Rasanya seperti tidak akan pernah berakhir" kata Wartawan Eyad Kourdi, yang tinggal di Gaziantep dan tinggal bersama orang tuanya ketika gempa melanda Senin pagi, mengatakan "rasanya tidak akan pernah berakhir."

Saat guncangan berhenti, Kourdi dan orang tuanya berjalan keluar rumah dengan masih mengenakan piyama, katanya.

Dengan beberapa inci salju di tanah, mereka menunggu di luar di tengah hujan selama sekitar 30 menit sebelum dia bisa masuk kembali untuk mengambil mantel dan sepatu bot.

Gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turki selatan dan tengah.

Sekitar 11 menit setelah gempa utama melanda, gempa susulan terkuat berkekuatan 6,7 melanda sekitar 32 kilometer (20 mil) barat laut pusat gempa utama.

Gempa susulan hebat lainnya dengan kekuatan 5,6 kemudian terjadi 19 menit setelah gempa utama.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan