Rabu, 10 September 2025

Konflik Suriah

2 Tentara Suriah Tewas dalam Baku Tembak dengan Militan Jabhat al-Nusra di Latakia

2 tentara Suriah tewas dalam baku tembak dengan militan Jabhat al-Nusra di Latakia pada Minggu (26/2/2023). Tiga tentara Suriah lainnya terluka.

Editor: Sri Juliati
indiatvnews.com
Ilustrasi teroris - Dua tentara Suriah tewas dalam serangan penembakan di Latakia, Minggu (26/2/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Dua tentara Suriah tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan penembakan di kegubernuran Latakia, Suriah, pada Minggu (26/2/2023).

Baku tembak itu terjadi antara tentara Suriah dengan militan Jabhat al-Nusra.

Oleg Gurinov, Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-pihak yang Berlawanan di Suriah mengatakan, terjadi setidaknya empat serangan penembakan dari militan.

Serangan itu terjadi di zona de-eskalasi Idlib.

"Di Kegubernuran Latakia, dua tentara Suriah tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat penembakan artileri yang dilakukan oleh teroris di posisi pasukan pemerintah di dekat pemukiman Sukkariya," kata Oleg Gurinov, dikutip dari TASS.

Baca juga: Bantuan Seberat 75 Ton Tiba di Damaskus, Pemerintah Suriah Apresiasi Indonesia

Kelompok Militan Jabhat al-Nusra

Jabhat al-Nusra adalah faksi pemerintah yang merupakan cabang Al Qaeda, sebelumnya akhirnya berpisah dari Al Qaeda pada tahun 2016.

Kelompok mlitan ini berfokus menyerang pemerintah dan mencoba merebut kekuasaan.

PBB dan Amerika Serikat telah menetapkan Jabhat al-Nusra sebagai organisasi teroris.

Pemimpin Jabhat al-Nusra adalah Abu Mohammed al-Jawani, dikutip dari Harvard Edu.

Jabhat al-Nusra memiliki kemampuan militer yang penting untuk perang melawan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Komitmen Jabhat al-Nusra yang tegas untuk memerangi rezim Assad menarik kelompok pemberontak lain.

Mereka belum tentu memiliki visi yang sama untuk masa depan Suriah sebagai emirat al-Qaeda.

Jabhat al-Nusra berfungsi sebagai pengganda kekuatan untuk kelompok pemberontak lainnya, dikutip dari Understanding War.

Militan ini memanfaatkan unit kecil pejuang yang sangat terampil.

Mereka dibekali kemampuan seperti pasukan khusus yang penting untuk memberontak serangan militer.

Jabhat al-Nusra memberikan kemampuan yang sangat efektif seperti pengerahan pelaku bom bunuh diri untuk menghasilkan efek asimetris terhadap rezim.

Ilustrasi teroris
Ilustrasi teroris (Tribun Lampung)

Baca juga: Update Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Naik Jadi 50.132 Orang, 240 Ribu Penyelamat Masih Bekerja

Selain al Qaeda dan turunannya, Suriah juga memiliki konflik dengan Israel.

Israel beberapa kali menyerang wilayah Suriah karena menjadi tempat persembunyian militan Iran yang menjadi musuh Israel.

Iran merupakan sekutu dekat Suriah, selain Rusia.

Sebelumnya, Israel mengaku menargetkan pangkalan kelompok militan Hizbullah Libanon di Suriah dalam serangan bom di Bandara Internasional Aleppo Suriah pada Selasa (6/9/2022), dikutip dari Al Jazeera.

Hizbullah Libanon adalah militan sekutu Iran, yang dianggap mengancam Israel.

Iran telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Negara itu memiliki pijakan di sebagian besar wilayah yang dikuasai Suriah.

Iran juga menempatkan ribuan anggota milisi dan kelompok paramiliter lokal di bawah komandonya.

Iran secara tidak langsung menjadi titik konflik Suriah dan Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Suriah

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan