Rabu, 10 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Staf Militer Rusia: Tidak Ada Mobilisasi Tentara, Semua Sukarela untuk Dinas Militer

Staf Militer Rusia: Tak ada mobilisasi tentara. Semua warga yang dipanggil melakukannya dengan suka rela untuk dinas militer dalam perang di Ukraina.

Editor: Nuryanti
President of Russia
Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan di depan barisan tentara Rusia saat perayaan Pembela Hari Tanah Air. Presiden Vladimir Putin meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Tembok Kremlin, Rusia pada 23 Februari 2023. - Staf militer Rusia mengatakan tak ada mobilisasi tentara Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Direktorat Organisasi dan Mobilisasi Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Vladimir Tsimlyansky, mengatakan tidak ada mobilisasi tentara Rusia.

Vladimir Tsimlyansky mengatakan tentara baru Rusia merupakan warga dan relawan yang dipanggil untuk operasi khusus.

“Saya ingin meyakinkan Anda semua bahwa tidak ada mobilisasi gelombang kedua dalam rencana Staf Umum," kata Vladimir Tsimlyansky.

"Mereka yang telah dipanggil untuk dinas militer, serta warga negara yang secara sukarela menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam operasi tersebut, adalah cukup untuk memenuhi tugas yang diberikan," lanjutnya.

Karena itu, menurut Vladimir Tsimlyansky, Rusia telah memiliki sukarelawan untuk dinas militer dalam jumlah yang lebih besar.

Baca juga: Dituduh Pro Rusia, Gereja Ortodoks Ukraina Tolak Penggusuran dari Kyiv

“Saat ini, jumlah warga negara yang telah memutuskan untuk secara sukarela mendaftar wajib militer berdasarkan kontrak juga meningkat secara signifikan," katanya, dikutip dari Sputnik.

Ia mengatakan, akan ada beberapa seleksi untuk menempatkan mereka.

"Untuk pendaftaran mereka yang tepat waktu, Kementerian Pertahanan memperluas jaringan titik seleksi untuk seleksi ke dinas militer berdasarkan kontrak dan meningkatkan jumlah instruktur untuk bekerja dengan kandidat," kata Vladimir Tsimlyansky.

Pada Oktober 2022, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengumumkan, Rusia telah mencapai tujuan perekrutan melalui mobilisasi.

Ia mengatakan hal itu dalam pertemuan televisi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami telah berhenti mengirimkan pemberitahuan kepada orang-orang, dan tugas yang Anda tetapkan, 300.000 orang, telah selesai," kata Sergei Shoigu kepada Vladimir Putin, dikutip dari The Moscow Times.

"Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan," lanjutnya.

Seorang wanita berbicara dengan seorang tentara Rusia ketika orang-orang menunggu dalam antrean pada distribusi makanan yang diselenggarakan oleh tentara Rusia dan sukarelawan di Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di seluruh Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Seorang wanita berbicara dengan seorang tentara Rusia ketika orang-orang menunggu dalam antrean pada distribusi makanan yang diselenggarakan oleh tentara Rusia dan sukarelawan di Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di seluruh Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Baca juga: Wall Street Journal Minta Rusia Bebaskan Evan Gershkovich yang Dituduh Spionase untuk AS

Rusia Sebar Iklan Pendaftaran Tentara

Pemerintah Rusia membuka pendaftaran tentara untuk berpartisipasi dalam perang di Ukraina.

Mereka memasang iklan di beberapa lembaga seperti SMA dan perpustakaan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan