Senin, 25 Agustus 2025

Krisis Myanmar

100 Orang Tewas dalam Serangan Udara Junta Militer Myanmar di Kota Sagaing

Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan udara Junta Militer Myanmar di Kota Sagaing pada Selasa (11/4/2023) pagi. Jumlah korban berpotensi bertambah.

AFP/STR
Foto ini diambil pada 19 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) dan Tentara Kareni (KA) mengambil bagian dalam pelatihan senjata di dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS - Militer Myanmar meluncurkan serangan udara ke desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar, pada Selasa (11/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Diperkirakan sejumlah 100 orang meninggal dunia setelah militer Myanmar melakukan meluncurkan serangan udara di desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar, pada Selasa (11/4/2023).

Juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun, membenarkan penyerangan ini.

Serangan udara itu terjadi saat upacara pembukaan kantor kelompok milisi yang diduga menentang kekuasaan mereka.

"Ada upacara pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat), (Selasa) pagi sekitar pukul 8 pagi di desa Pa Zi Gyi. Kami menyerang tempat itu," katanya.

"Beberapa yang tewas adalah pejuang anti-kudeta berseragam, tapi mungkin ada beberapa orang dengan pakaian sipil," kata Zaw Min Tun, dikutip dari Reuters.

Zaw Min Tun kemudian menyalahkan milisi yang menanam ranjau di kawasan itu, sehingga menyebabkan lebih banyak kematian.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: Indonesia Kerja Keras Tangani Masalah Myanmar

“Menurut informasi lapangan yang kami dapat, orang-orang terbunuh bukan karena serangan kami saja. Ada beberapa ranjau yang ditanam oleh PDF (Tentara Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu,” katanya.

Ia menambahkan, serangan udara itu juga mengenai area penyimpanan mesiu dan tambang, yang dinilai memperburuk dampak serangan.

Saksi mengatakan, jet tempur militer Myanmar menjatuhkan bom di balai komunitas itu.

Helikopter tempur menyusul tak lama kemudian, menembaki orang-orang yang selamat di tempat kejadian dan menghambat upaya penyelamatan.

“Banyak orang termasuk anak-anak tewas dan korban bisa melebihi 50 orang,” kata U Nay Zin Latt, mantan legislator wilayah itu, dikutip dari France24.

Seorang warga Pa Zi Gyi bernama Ko Aung, yang tiba di lokasi tak lama setelah serangan itu, mengatakan dia melihat mayat-mayat bergelimpangan di tanah.

“Sepeda motor terbakar dan rumah juga hancur total akibat pengeboman. Orang-orang menangis saat mereka mencari kerabat mereka,” katanya.

Ko Aung mengatakan, dia kehilangan kerabat dalam serangan itu.

Bahkan, ia harus berlindung di bawah jembatan beton ketika helikopter Mi-35 muncul di langit dan mulai menembaki orang-orang di darat.

Foto file yang diambil pada 5 Maret 2021 ini pengunjuk rasa menginjak potret kepala angkatan bersenjata Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing ditempatkan di jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon. - Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 2.800 orang telah terbunuh, menurut PBB, dan ribuan lainnya telah ditangkap ketika junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat. (Photo by AFP)
Foto file yang diambil pada 5 Maret 2021 ini pengunjuk rasa menginjak potret kepala angkatan bersenjata Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing ditempatkan di jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon. - Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 2.800 orang telah terbunuh, menurut PBB, dan ribuan lainnya telah ditangkap ketika junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat. (Photo by AFP) (AFP/STR)

Baca juga: Dijanjikan Kerja di Thailand Malah Dikirim ke Myanmar, 30 TKI Ilegal Mengaku Disekap dan Disiksa

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan