Perang Saudara di Sudan
Update Perang Saudara Sudan: 97 Orang Tewas dan 365 Terluka, PBB Minta Gencatan Senjata
Update Perang Saudara Sudan: 97 orang tewas dan 365 terluka. PBB meminta kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata dan mengevakuasi para korban.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Pertempuran meletus pada hari Sabtu (15/4/2023) antara unit-unit tentara yang setia kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan (kepala Dewan Pemerintahan Transisi Sudan) dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF), yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (wakil kepala dewan).
Perang ini dimulai ketika Jenderal Dagalo hendak mengintegrasikan RSF ke militer, sebagai bagian dari transisi menuju pemerintahan sipil untuk mengakhiri krisis politik-ekonomi, setelah kudeta tahun 2021.
Jenderal Buruhan tidak menyetujui hal ini dan timbullah perselisihan antara keduanya, yang berujung pada perang saudara.
Itu adalah pertempuran pertama yang pecah sejak kedua kelompok bergabung untuk menggulingkan otokrat veteran Omar al-Bashir pada 2019.
Warga yang menjadi saksi mata mengatakan, rumahnya berguncang karena serangan itu.
Mereka mengatakan, tentara telah melakukan serangan udara di barak dan pangkalan RSF di wilayah Khartoum pada Minggu (16/4/2023).
“Kami takut, kami tidak tidur selama 24 jam karena kebisingan dan rumah yang berguncang. Kami khawatir kehabisan air dan makanan, serta obat untuk ayah saya yang menderita diabetes,” kata Huda, seorang penduduk muda di Khartoum selatan kepada Reuters.
Sejumlah warga telah melarikan diri karena perang itu.
RSF adalah organisasi paramiliter kuat yang dibentuk dari milisi Janjaweed yang bertempur untuk diktator Omar Al-Bashir selama perang sipil di Darfur.
Milisi Janjaweed dikenal brutal dan tidak kenal kemanusiaan.
Pada tahun 2013, Jenderal Dagalo mengumpulkan milisi Janjaweed dan mengubahnya menjadi paramiliter RSF.
RSF menguasai sejumlah tambang emas di Sudan dan pernah di Yaman dan Libya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Perang Saudara di Sudan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.