Rabu, 10 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Kritik Rencana Damai yang Diusung Brasil, Undang Presiden Lula Lihat Sendiri Dampak Invasi

Brasil bersikap lebih kritis ke Rusia setelah dikritik AS dan juga Ukraina. Kyiv undang Presiden Lula da Silva untuk melihat sendiri dampak perang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
EVARISTO SA / AFP
Presiden Rumania Klaus Iohannis (kanan) dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva berjabat tangan sebelum pertemuan di Istana Itamaraty di Brasilia pada 18 April 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengutuk "pelanggaran integritas teritorial Ukraina" oleh Rusia dan kembali menyerukan mediasi untuk mengakhiri perang.

Mengutip The Guardian, saat makan siang pada Selasa (18/4/2023) dengan Presiden Rumania Klaus Iohannis, Lula da Silva mengatakan sekelompok negara netral harus bersatu untuk membantu menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Sikap Lula melunak setelah menghadapi kritik dari AS karena menyebut AS memperpanjang perang dengan memasok senjata ke Ukraina.

Sebelumnya pada hari Selasa, pemerintah Ukraina juga mengkritik Lula atas upayanya untuk menengahi kesepakatan damai antara Kyiv dan Moskow.

Pemerintah Ukraina kemudian mengundang pemimpin Brasil itu untuk mengunjungi negara yang dilanda perang dan melihat sendiri dampak dari invasi Rusia.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengunjungi Ibu Kota Brasil, Brasília.

Baca juga: Presiden Brasil: AS Pasok Senjata ke Ukraina untuk Dorong Perang dengan Rusia

Ia memuji rencana Lula untuk rencana perdamaian dengan negosiasi.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pada Selasa, Kyiv mengawasi upaya Lula untuk menyelesaikan konflik "dengan kepentingan".

Tetapi pihaknya mengkritik pemerintah Brasil karena memberikan bobot yang sama kepada "korban dan agresor".

Juru bicara tersebut, Oleg Nikolenko, menegaskan bahwa Lula telah diundang untuk mengunjungi Kyiv untuk memahami penyebab sebenarnya dari agresi Rusia dan konsekuensinya terhadap keamanan global.

Lula sejauh ini menolak untuk memasok senjata ke Ukraina.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berbicara selama pertemuan tingkat menteri untuk merayakan 100 hari pertama pemerintahannya di Istana Planalto di Brasilia pada 10 April 2023.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berbicara selama pertemuan tingkat menteri untuk merayakan 100 hari pertama pemerintahannya di Istana Planalto di Brasilia pada 10 April 2023. (EVARISTO SA / AFP)

Baca juga: Daftar Pemimpin Dunia yang Didakwa hingga Dipenjara, Donald Trump, Lula da Silva, Benjamin Netanyahu

Ia lebih menyarankan agar Brasil dapat memimpin "klub perdamaian" negara-negara netral untuk menengahi diskusi antara kedua belah pihak.

Rencana itu adalah bagian dari upayanya untuk mengembalikan Brasil ke relevansi internasional setelah isolasi periode presiden sebelumnya, Jair Bolsonaro.

Pendekatan non-blok sejalan dengan tradisi perdamaian dan kerja sama kebijakan luar negeri Brasil yang telah berlangsung lama.

Tetapi barat memandang kenetralan Brasil dalam perang lebih condong ke Rusia.

“Jika Anda ingin dianggap serius sebagai perantara perdamaian dalam konflik ini, Anda perlu mengunjungi kedua belah pihak. Tidak hanya Rusia,” kata Bruna Santos, direktur Institut Brasil di thinktank Wilson Center.

Di Washington, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat AS secara pribadi menekankan ketidaksenangan pemerintahan Biden tentang kritik Lula terhadap mempersenjatai Ukraina.

Penasihat kebijakan luar negeri Lula, Celso Amorim menyebut kritik AS itu "tidak masuk akal" dan bersikeras bahwa Brasil tidak sependapat dengan Rusia.

Bulan lalu Amorim bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow untuk membahas prospek perdamaian dan mengatur kunjungan Lavrov ke Brasília.

Berbicara pada hari Senin bersama rekannya dari Brasil, Mauro Vieira, Lavrov memuji upaya Brasil untuk pembicaraan damai dan mberterima kasih atas "pemahaman tentang asal-usul situasi".

Tidak ada pertemuan bilateral dengan pejabat Ukraina dan Washington menegur Lula karena menyambut kedatangan Lavrov.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (The Moscow Times)

Baca juga: Populer Internasional: Putin Kunjungi Wilayah Ukraina yang Direbut Rusia - Taiwan Beli Rudal dari AS

Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, menuduh Brasil "meniru propaganda Rusia dan China tanpa melihat fakta sama sekali".

Lula menyebut kedua belah pihak bertanggung jawab atas konflik tersebut, dan AS serta Uni Eropa tidak berkomitmen untuk mengejar perdamaian.

“Eropa dan AS pada akhirnya berkontribusi pada kelanjutan perang ini,” kata Lula dari Abu Dhabi pada hari Minggu, setelah mengatakan sehari sebelumnya di Beijing bahwa AS harus “berhenti mendorong perang”.

Kunjungan kenegaraan Lula ke China minggu lalu adalah bagian dari pengaturan ulang diplomatiknya.

Namun langkah itu semakin membuat marah para pejabat di Washington sehubungan dengan meningkatnya ketegangan internasional.

Menteri Luar Negeri Brazil Vieira menolak kritik Gedung Putih.

“Saya tidak setuju sama sekali,” katanya kepada wartawan.

(Tribunnew.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan