Rabu, 20 Agustus 2025

Siapa cawapres pilihan PDIP untuk jadi pendamping Ganjar Pranowo?

Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai kandidat cawapres krusial untuk…

Setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres untuk bertarung pada Pilpres 2024, perhatian publik kini mengarah pada siapa pasangan atau calon wakil presiden (cawapres) Ganjar.

Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah nama, antara lain Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkopolhukam Mahfud MD, dan Menkoperekonomian Airlangga Hartarto.

Kemudian ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Namun, pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai dalam situasi pertarungan pilpres yang jarak elektabilitas masing-masing capres tidak terlalu dominan, partai pengusung capres kemungkinan besar bakal memilih pendamping dari partai politik.

Apalagi, sambung Arya, merujuk pada hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada periode 31 Maret-4 April 2023, nama cawapres non-partai tingkat keterpilihannya tidak terlalu tinggi.

Survei LSI setidaknya memunculkan delapan nama cawapres.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki tingkat elektabilitas 19,62%; Sandiaga Uno 18,9%; kemudian Erick Thohir hanya 13,0%.

Baca juga:

Adapun Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 9,1%; Khofifah Indar Parawansa elektabilitasnya 6,2%; Puan Maharani 5,4%; Airlangga Hartarto 2,7%; dan terakhir Muhaimin Iskandar 1,9%.

"Dalam situasi sekarang tentu cawapres yang berasal dari partai peluang dia untuk dicalonkan lebih besar. Karena cawapres non-partai juga tidak kuat-kuat amat secara elektoral," tutur Arya Fernandes kepada BBC News Indonesia, Senin (24/04).

Dia juga mengatakan, dengan memilih cawapres dari partai politik maka keuntungannya adalah suara partai sudah pasti dikantongi dan partai koalisi bakal lebih solid.

Apakah posisi cawapres krusial?

Namun demikian, Arya menilai partai politik yang telah mengusung capres pilihan mereka akan sangat memperhitungkan pendampingnya.

Merujuk pada hasil survei beberapa lembaga, elektabilitas tiga capres seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto "tidak ada yang dominan," kata Arya.

Indikator Politik Indonesia. misalnya. menempatkan Prabowo Subianto dengan tingkat keterpilihan sebesar 22,2%, disusul Ganjar Pranowo 19,8% dan Anies Baswedan dengan 15,9%.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan