Sabtu, 20 September 2025

500 Pendukung Imran Khan Serang Rumah PM Shehbaz Sharif di Lahore dan London

500 pendukung Imran Khan serang rumah PM Shehbaz Sharif di Lahore dan mengepung kediaman saudaranya, Nawaz Sharif di London, tempatnya bersembunyi.

Akun Partai The Pakistan Muslim League/PMLN
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif - Kediaman Shehbaz Sharif diserang oleh 500 anggota partai PTI yang mendukung Imran Khan. Massa membakar kendaraan di halaman rumah Shehbaz Sharif dan mengepung kediaman saudaranya, Nawaz Sharif di London, tempat Shehbaz Sharif 'bersembunyi'. 

Shehbaz Sharif telah memperpanjang masa tinggalnya di London untuk mengadakan "konsultasi" tentang masalah politik dan nasional dengan saudara laki-lakinya dan pemimpin Liga Muslim Pakistan Nawaz (PML-N), Nawaz Sharif.

Kunjungan ke Inggris itu dikritik oleh ketua PTI Imran Khan, yang mengatakan itu adalah buang-buang uang negara, dikutip dari NDTV.

Seorang warga Pakistan yang berada di London, memimpin massa untuk mengepung properti PM Shehbaz Sharif.

Mereka berjalan mengelilingi Avenfield House, tempat PM Shehbaz Sharif 'bersembunyi' di kediaman Nawaz Sharif.

Sebelumnya, mereka telah mendapat izin dari polisi setempat untuk melakukan protes di luar Avenfield House.

Protes ini akan terus berlanjut hingga Kamis (11/5/2023).

Polisi mundur setelah menembakkan gas air mata ke arah aktivis partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran di dekat mobil yang terbakar selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Karachi pada 9 Mei 2023. Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan ditangkap pada 9 Mei, kata polisi, selama persidangan untuk salah satu dari lusinan kasus yang tertunda sejak dia dipecat dari jabatannya tahun lalu. (Photo by Asif HASSAN / AFP)
Polisi mundur setelah menembakkan gas air mata ke arah aktivis partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran di dekat mobil yang terbakar selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Karachi pada 9 Mei 2023. Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan ditangkap pada 9 Mei, kata polisi, selama persidangan untuk salah satu dari lusinan kasus yang tertunda sejak dia dipecat dari jabatannya tahun lalu. (Photo by Asif HASSAN / AFP) (AFP/ASIF HASSAN)

Baca juga: Imran Khan Ditangkap Pasukan Anti Huru Hara Pakistan setelah Tiba di Pengadilan Islamabad

Kronologi Imran Khan Ditangkap

Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan ditangkap oleh pasukan huru hara pada Selasa (9/5/2023) setelah tiba di Pengadilan Tinggi Islamabad.

Imran Khan dijadwalkan untuk mengikuti sidang kasus korupsi di Toshakhana (lembaga untuk menyimpan hadiah negara) yang dituduhkan padanya, di hari penangkapannya.

Dalam kasus Toshakhana, ia diduga menjual hadiah negara secara ilegal selama jabatan perdana menteri antara 2018-2022, demi kepentingan pribadi.

Imran Khan diduga secara terbuka menentang pendirian militer kuat di Pakistan, dikutip dari Indian Express.

Direktur lembaga pemikir Studi Konflik dan Keamanan Institut Pakistan, Abdullah Khan mengatakan penangkapan Imran Khan adalah tindakan bermotivasi politik.

Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, ditangkap oleh pasukan anti huru hara setelah tiba di Pengadilan Tinggi Islamabad pada Selasa (9/5/2023). Terlihat kerumunan petugas membawa Imran Khan ke dalam sebuah SUV.
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, ditangkap oleh pasukan anti huru hara setelah tiba di Pengadilan Tinggi Islamabad pada Selasa (9/5/2023). Terlihat kerumunan petugas membawa Imran Khan ke dalam sebuah SUV. (Spriter)

Di sisi lain, pihak PM Shehbaz Sharif mengatakan Imran Khan ditangkap karena kasus Al-Qadir Trust.

"Semua bukti terhadap kepala PTI hadir dalam kasus Al-Qadir Trust. Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) sedang melakukan penyelidikan berdasarkan bukti-bukti tersebut. Bagaimana kabinet PTI tidak tahu akan hal itu?" kata PM Shehbaz Sharif dalam pidato pertamanya sejak penangkapan Imran Khan, Rabu (10/5/2023).

Dalam kasus Al-Qadir Trust yang dituduhkan padanya ini merupakan kasus terpisah dari kasus Toshakhana.

Di kasus Al-Qadir Trust, Imran Khan dan istrinya dituduh menerima miliaran rupee dari sebuah perusahaan real estat karena melegalkan jumlah pencucian uang sebesar Rs 50 miliar, dikutip dari Hindustan Times.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Imran Khan

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan