Rabu, 27 Agustus 2025

Remaja di Australia Tewas setelah Mencoba Tantangan Chroming yang Trending di Media Sosial

Esra Haynes, remaja 13 tahun dari Australia, meninggal dunia setelah mencoba-coba tantangan chroming yang tren di media sosial.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
7NEWS
Esra Haynes. Remaja 13 tahun dari Australia, meninggal dunia setelah mencoba-coba tantangan chroming yang tren di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis berusia 13 tahun di Melbourne, Australia meninggal setelah mengikuti tren media sosial yang disebut "chroming".

Esra Haynes meninggal setelah menghirup bahan kimia dari kaleng deodoran aerosol, lapor 7news.com.au.

Ayahnya, Paul Haynes mengatakan bahwa insiden itu terjadi bulan lalu ketika dia menerima telepon dari teman putrinya.

Putrinya saat itu sedang menginap di rumah temannya.

Paul diminta menjemput Esra setelah dia jatuh pingsan setelah mencoba melakukan chroming.

Chroming atau yang juga disebut "huffing", merupakan tindakan menghirup gas atau zat tertentu, di antaranya cat metalik, pelarut, bensin, dan bahan kimia rumah tangga.

Baca juga: Wanita di China Berhenti dari Pekerjaannya untuk Jadi Seorang Anak Full Time, Digaji Orang Tuanya

Paul mengatakan putrinya menderita serangan jantung setelah itu.

Esra dirawat selama satu setengah minggu di rumah sakit.

Paul dan seluruh anggota keluarganya menyaksikan bagaimana "perjuangan Esra untuk tetap hidup".

"Pada akhirnya, kami harus membuat keputusan, kami harus mematikan alat penunjang hidupnya," katanya.

"Peristiwa itu benar-benar menghancurkan, menghancurkan semua orang yang terlibat, semua temannya juga.”

Paul mengatakan bahwa sejak kematian putrinya, keluarganya kesulitan untuk makan dan tidur.

“Ini adalah saat yang paling sulit dan traumatis yang bisa dilalui oleh setiap orang tua."

"Kami belum tidur, kami hampir tidak makan, kami belum tersenyum, kami bukan diri kami sendiri lagi,” katanya.

“Saya pikir saya menua lebih cepat sepuluh tahun."

“Tapi peristiwa ini tidak hanya memengaruhi kami, tetapi juga orang-orang di sekitar."

Esra Haynes
Esra Haynes (Tyla)

Baca juga: Viral Video Kucing Selalu Mengeong Tengah Malam, Pemilik Pasang Kamera untuk Lihat Apa yang Terjadi

Paul mengatakan perlu ada kesadaran seputar tindakan mematikan untuk mencegah kematian seperti itu lagi di masa depan.

“Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan membuat anak-anak ini mengetahui informasinya secara langsung, dan bukan melalui teman, dan bukan melalui media sosial."

"Mereka harus diberi saran yang tepat sejak awal.”

“(Orang tua) perlu duduk dan mengobrol dengan anak-anak mereka, dan buka percakapan itu dengan lembut dengan mereka."

"Kami jelas tidak tahu apa yang sedang terjadi."

Sejak 2019, dua anak laki-laki berusia 16 tahun meninggal setelah mengikuti tren tersebut, lapor The Strait Times.

Ada pula remaja lainnya yang mengalami kerusakan otak setelah mencoba tren tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan