Selasa, 2 September 2025

Krisis Myanmar

Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw Meninggal di RS Yangon, Seminggu seusai Kena Tembak di Kepala

Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw meninggal di sebuah rumah sakit Yangon seminggu setelah ditembak di kepala.

Twitter
Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw meninggal di sebuah rumah sakit Yangon seminggu setelah ditembak di kepala. Diduga luka tembak yang dialami Kyaw diotaki oleh orang-orang bersenjata yang menentang militer (junta) yang diperjuangkannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw meninggal di sebuah rumah sakit Yangon seminggu setelah ditembak di bagian kepalanya.

Diduga insiden penembakan terhadap Kyaw diotaki oleh orang-orang bersenjata yang menentang militer (junta) yang diperjuangkannya.

Kematiannya tidak hanya mengejutkan para pendukung militer tetapi juga selebritis yang bekerja dengan media pro-militer.

Wanita berusia 58 tahun itu dikenal memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin tertinggi junta yang merebut kekuasaan pada 2021.

Dia juga dituduh sebagai informan mereka.

Pembunuhan Kyaw termasuk terbaru dari serangkaian pembunuhan pendukung pemerintah yang berasal dari kalangan orang-orang terkenal.

Kyaw menjadi sasaran penyerangan pada sore hari tanggal 30 Mei saat dirinya sedang parkir di luar rumahnya di Yankin Township Yangon.

Laporan pertama mengatakan dia telah dibunuh, setelah gambar dia berbaring telungkup di mobilnya dibagikan di media sosial.

Baca juga: Junta Myanmar Bebaskan 2.153 Tahanan Politik Bertepatan dengan Hari Raya Waisak

Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw
Penyanyi Myanmar Lily Naing Kyaw meninggal di sebuah rumah sakit Yangon seminggu setelah ditembak di kepala. Diduga luka tembak yang dialami Kyaw diotaki oleh orang-orang bersenjata yang menentang militer (junta) yang diperjuangkannya.

Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan tetap koma sampai dia meninggal lebih awal pada tanggal 6 Juni.

Keluarganya mengkonfirmasi kematiannya dengan BBC.

Penembakan dianggap tidak manusiawi terhadap wanita tidak bersalah

Sebuah pernyataan pemerintah menggambarkannya sebagai 'penembakan tidak manusiawi terhadap seorang wanita tak bersalah'.

Sedikitnya 17 organisasi pro-junta mengeluarkan pernyataan yang berbunyi mengutuk pembunuhan itu.

Ma Ba Tha, sebuah organisasi Buddha nasionalis garis keras, menuntut keamanan yang lebih baik.

Dua pria ditangkap setelah kematian Kyaw

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan