Sisa-sisa tubuh manusia diduga ditemukan di antara puing-puing kapal selam Titan
Sisa-sisa tubuh manusia diduga telah ditemukan di antara puing-puing kapal selam Titan yang hancur di Samudra Atlantik dekat bangkai…
Sisa-sisa tubuh manusia diyakini telah ditemukan di antara puing-puing kapal selam Titan, kata Penjaga Pantai AS.
Puing-puing kapal selam Titan yang meledak saat menyelam ke laut dalam, di sekitar area bangkai kapal Titanic, telah dibawa ke permukaan laut dan sampai di St John’s, Kanada pada Rabu (28/6).
Para petugas mengatakan bahwa rangka bagian pendaratan kapal selam dan penutup bagian belakang telah ditemukan di antara reruntuhan.
Ahli-ahli kesehatan AS akan mengkaji secara formal spesimen yang diduga merupakan sisa-sisa tubuh manusia, kata Penjaga Pantai AS dalam keterangan resmi.
Lembaga itu sedang dalam tahap-tahap awal investigasi dalam menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Dewan Investigasi Kelautan Penjaga Pantai AS (MBI) akan memindahkan bukti-bukti ke pelabuhan AS untuk melakukan analisa dan pengujian lebih lanjut.
Ketua MBI, Kapten Jason Neubauer, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan agar dapat memahami faktor-faktor yang menyebabkan bencana hilangnya Titan dan membantu agar dapat memastikan tragedi serupa tidak terjadi lagi.”
“Saya bersyukur atas koordinasi internasional dan antarlembaga yang mendukung dalam menemukan dan mengamankan bukti penting ini dengan jarak antarpantai yang jauh dan kedalaman yang ekstrim,” kata Kapten Neubauer.
Siapa saja yang meninggal dalam kapal selam Titan?
Baca juga:
Kelima penumpang yang berada di dalam kapal selam itu meninggal pada 18 Juni setelah kapal itu meledak dari dalam sekitar 90 menit sejak mereka turun untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912.
Bangkai kapal Titanic berada dalam kedalaman 3.800 meter di perairan Atlantik Utara.
Para penumpang mencakup Direktur Eksekutif OceanGate, yang merencanakan ekspedisi itu, yakni Stockton Rush yang berusia 61 tahun. Ada pula penjelajah asal Inggris, Hamish Harding, berusia 58 tahun, Shahzada Dawood, 48, dan anaknya Sileman Dawood yang hanya berusia 19 tahun.
Eks penyelam Angkatan Laut Prancis, Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, juga bergabung dalam ekspedisi tersebut.
Awalnya, para petugas cukup skeptis terhadap peluang menemukan bagian-bagian tubuh dari para korban.
“Ini merupakan lingkungan yang sangat tidak ramah di dasar laut,” kata Penjaga Pantai Admiral John Mauger, beberapa saat setelah hilangnya kapal selam itu telah terkonfirmasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.