Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Mulai Pakai Amunisi Tandan untuk Serang Rusia, AS Menunggu Hasilnya

Pejabat Pentagon AS, John Kirby mengatakan Ukraina mulai pakai amunisi tandan di serangan balasan ke Rusia dan tunggu seberapa efektif dalam perang.

Editor: Nuryanti
Selebaran / DVIDS / AFP
Ilustrasi - Gambar selebaran tertanggal 20 September 2016 milik DVIDS yang diperoleh pada 7 Juli 2023. Ukraina mulai menggunakan amunisi tandan dalam serangan balasan ke Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby mengatakan Ukraina mulai menggunakan amunisi tandan sebagai bagian dari serangan balasan ke Rusia.

“Mereka menggunakannya dengan tepat. Mereka menggunakannya secara efektif dan mereka benar-benar berdampak pada formasi pertahanan Rusia dan manuver pertahanan Rusia. Saya pikir saya bisa berhenti di situ,” kata Kirby kepada wartawan, Kamis (20/7/2023), dikutip dari CNN Internasional.

AS masih menunggu update terbaru dari Ukraina tentang seberapa efektif amunisi tandan di medan perang.

Jenderal Oleksandr Tarnavsky, komandan kelompok operasional strategis pasukan Tavria di Ukraina selatan, mengatakan amunisi tandan dapat mengubah medan perang secara radikal.

“Musuh juga memahami bahwa dengan mendapatkan amunisi ini, kami akan mendapat keuntungan,” kata Tarnavsky pada minggu lalu.

Baca juga: Tiga Malam Berturut-turut Rudal Rusia Bombardir Kota Pelabuhan Odessa di Ukraina

Valeryi Shershen, juru bicara Tavria, mengonfirmasi pengumuman oleh komandannya, amunisi tandan telah tiba seminggu setelah AS mengatakan akan mengirimkannya sebagai bagian dari paket keamanan senilai $800 juta.

“Ini akan semakin mendemotivasi pasukan pendudukan Rusia dan secara mendasar mengubah hal-hal yang mendukung angkatan bersenjata Ukraina,” kata Shershen kepada Radio Liberty yang didanai AS, Jumat (14/7/2023).

Valeryi Shershen memastikan amunisi tandan akan digunakan secara ketat sesuai kerangka hukum dan hanya untuk deokupasi wilayah Ukraina.

"Mereka tidak akan digunakan di wilayah Rusia. Mereka hanya akan digunakan di daerah di mana pasukan militer Rusia terkonsentrasi untuk menerobos pertahanan musuh," tambahnya, dikutip dari Reuters.

Amunisi tandan tiba di Ukraina pada Kamis (13/7/2023).

Rusia Kecam Penggunaan Amunisi Tandan

Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan penjelasan saat mengunjungi pameran perkembangan lanjutan di bidang teknologi kuantum milik perusahaan negara Rosatom dan Kereta Api Rusia selama Forum Teknologi Masa Depan di Moskow pada 13 Juli 2023. Alexander Kazakov / ??? ??????? / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan penjelasan saat mengunjungi pameran perkembangan lanjutan di bidang teknologi kuantum milik perusahaan negara Rosatom dan Kereta Api Rusia selama Forum Teknologi Masa Depan di Moskow pada 13 Juli 2023. Alexander Kazakov / RIA Novosti / AFP (Alexander Kazakov / RIA Novosti / AFP)

Baca juga: Presiden Brazil Lula da Silva: Dunia Mulai Muak dengan Konflik Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam Ukraina yang akan menggunakan amunisi tandan di medan perang.

Dalam komentar pertamanya tentang pengiriman amunisi tandan dari AS ke Ukraina, Putin mengatakan Rusia belum pernah menggunakan senjata seperti itu.

“Sampai saat ini, kami belum melakukan ini, kami belum menggunakannya, dan kami belum memiliki kebutuhan seperti itu,” kata Vladimir Putin, Minggu (16/7/2023), dikutip dari PBS News.

Meski demikian, organisasi kemanusiaan internasional dan sejumlah media mendokumentasikan penggunaan bom tandan oleh Rusia dan Ukraina.

Bom tandan juga ditemukan setelah serangan Rusia.

Amunisi tandan merupakan bom yang terbuka di udara dan melepaskan sejumlah bom yang lebih kecil.

Senjata ini dipandang oleh AS sebagai cara untuk mendapatkan amunisi yang sangat dibutuhkan Uskraina untuk membantu meningkatkan serangannya dan mendorong garis depan Rusia.

Amunisi tandan pertama akan digunakan saat rudal Rusia menghantam wilayah pelabuhan Odessa, Ukraina, di Laut Hitam untuk malam ketiga berturut-turut.

Selain pelabuhan, Rusia juga menyerang kota pelabuhan terdekat, Mykolaiv, yang melukai 19 orang, termasuk lima anak.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan