Selasa, 12 Agustus 2025

FBI Tembak Mati Seorang Pria yang Ancam Keselamatan Presiden AS Joe Biden

Dikutip dari laman Sky News, Kamis (10/8/2023), Biden dijadwalkan tiba di Utah hanya beberapa jam setelah penggerebekan dan penembakan itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Presiden AS Joe Biden melambai saat dia turun dari Air Force One, setibanya di Bandara Internasional Vilnius di Lituania pada 10 Juli 2023 untuk KTT NATO. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, AS - Agen FBI telah menembak mati seorang pria yang diduga mengancam keselamatan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Pejabat federal AS mengatakan bahwa saat penembakan terjadi pada Rabu (9/8/2023) pukul 06.15 waktu setempat, para agen itu sedang menjalankan surat perintah penggeledahan di Provo, tepat di sebelah selatan Salt Lake City, negara bagian Utah, AS.

Dikutip dari laman Sky News, Kamis (10/8/2023), Biden dijadwalkan tiba di Utah hanya beberapa jam setelah penggerebekan dan penembakan itu.

Sosok yang ditembak itu diduga melakukan ancaman terhadap tokoh publik termasuk Biden, Wakil Presiden Kamala Harris dan Jaksa wilayah Manhattan Alvin Bragg.

Tersangka yang tewas tersebut telah diidentifikasi sebagai Craig Deleeuw Robertson.

PROVO, UTAH - 9 AGUSTUS: Pejabat FBI dan petugas penegak hukum lainnya berdiri di luar rumah Craig Robertson yang ditembak dan dibunuh oleh FBI dalam penggerebekan di rumahnya pagi ini pada 9 Agustus 2023 di Provo, Utah. FBI sedang menyelidiki dugaan ancaman Robertson kepada Presiden Biden yang mengunjungi Salt Lake City hari ini dan besok. GEORGE FREY / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
PROVO, UTAH - 9 AGUSTUS: Pejabat FBI dan petugas penegak hukum lainnya berdiri di luar rumah Craig Robertson yang ditembak dan dibunuh oleh FBI dalam penggerebekan di rumahnya pagi ini pada 9 Agustus 2023 di Provo, Utah. FBI sedang menyelidiki dugaan ancaman Robertson kepada Presiden Biden yang mengunjungi Salt Lake City hari ini dan besok. GEORGE FREY / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP (GEORGE FREY / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Pada Senin lalu, ia diduga memposting secara online bahwa dirinya mendengar Biden akan datang ke Utah.

Dia pun berencana 'membersihkan debu dari senapan sniper M24'.

"Unggahan tersebut menunjukkan bahwa pria itu tampaknya memiliki senapan sniper jarak jauh dan banyak senjata lainnya,serta perlengkapan kamuflase yang dikenal sebagai 'baju ghillie'," kata penyelidik dalam catatan pengadilan.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa Robertson juga mengacu pada rencana 'pembunuhan presiden' dan membuat ancaman lain terhadap Jaksa Agung AS Merrick Garland dan Jaksa Agung New York Letitia James.

"Waktunya tepat untuk satu atau dua pembunuhan Presiden. Pertama Joe, lalu Kamala!!!," kata pihak berwenang menirukan apa yang ditulis Robertson dalam postingan Facebook miliknya pada September 2022.

Pada postingan lainnya, Robertson menyebut dirinya sebagai 'MAGA Trumper'.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis segera setelah penembakan yang kini sedang ditinjau oleh FBI.

Biden pun saat ini sedang dalam perjalanan ke AS bagian barat.

Ia menghabiskan hari ini di New Mexico, di mana dirinya berbicara di sebuah pabrik yang akan memproduksi menara angin, dan dijadwalkan terbang ke Utah pada perjalanan selanjutnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan