Minggu, 14 September 2025

Pria di China Meninggal setelah Tenggak 1 Liter Miras Demi Menangkan Hadiah Rp43 Juta

Demi mendapatkan hadiah uang tunai sebesar sekitar Rp43 juta, seorang pria di Shenzhen, China kehilangan nyawanya setelah menenggak satu liter miras

The Healthy
Ilustrasi tewas. Demi mendapatkan hadiah uang tunai sebesar sekitar Rp43 juta, seorang pria di Shenzhen, China kehilangan nyawanya setelah menenggak satu liter miras. 

TRIBUNNEWS.COM - Demi mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 20.000 yuan atau sekitar Rp43 juta, seorang pria di Shenzhen, China kehilangan nyawanya setelah menenggak satu liter minuman keras saat jamuan makan malam perusahaan.

Berawal dari pria yang bermarga Zhang menghadiri jamuan makan malam kebersamaan tim perusahaannya pada tanggal 15 Juli 2023.

Saat itu, ia ditantang untuk mengikuti lomba minum oleh atasannya, Yang.

Yang menyarankan kompetisi minum dan menawarkan hadiah uang sebesar 20.000 yuan atau Rp43 juta kepada siapa pun yang bisa mengalahkan Zhang.

“Setelah Zhang bersulang di meja Yang, Yang secara terbuka mengusulkan hadiah sebesar 5.000 yuan kepada siapa pun yang bisa minum lebih banyak darinya,” kata salah satu rekan zhang, dikutip dari AsiaOne.

Baca juga: Bos di China Makan Sabun untuk Promosi Produknya: Ini Rasanya Seperti Susu

Namun sayangnya, tawaran tersebut tidak disambut baik oleh rekan-rekan lainnya.

Akhirnya, Yang menaikkan tawaran menjadi 10.000 yuan atau sekitar Rp21,7 juta.

Zhang kemudian menawarkan ia akan mengikuti kontes tersebut apabila hadiah yang diberikan sejumlah 20.000 yuan.

Akan tetapi, jika kalah ia akan membayar 10.000 yuan.

“Namun, jika dia kalah, dia harus membayar 10.000 yuan untuk mentraktir seluruh perusahaan minum teh sore,” kata rekannya.

Yang kemudian memilih beberapa karyawan, termasuk sopirnya sendiri, untuk bersaing dengan Zhang.

Sempat Koma

Menurut salah satu karyawan yang hadir pada jamuan makan malam tersebut, Zhang menenggak satu liter baiju dalam waktu 10 menit.

Baiju adalah minuman keras Tiongkok dengan kandungan alkohol berkisar antara 35 dan 65 persen.

Kemudian Zhang pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Zhang didiagnosis menderita keracunan alkohol parah, pneumonia aspirasi dan serangan jantung.

Meskipun dokter telah berupaya sebaik mungkin, Zhang meninggal pada 3 Agustus 2023.

Setelah kematian Zhang, seorang perwakilan mengumumkan di grup WeChat perusahaan bahwa perusahaan tersebut akan ditutup.

“Perusahaan saat ini secara aktif menangani keadaan darurat yang terjadi kemarin,” bunyi pesan tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan