Rabu, 27 Agustus 2025

Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: 'Ini waktunya berperang'

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan dirinya menolak melakoni gencatan senjata dengan Hamas. Alih-alih berdamai, Netanyahu…

BBC Indonesia
Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: 'Ini waktunya berperang' 

Presiden Indonesia Joko Widodo mengaku "sangat marah" dengan memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan di sana.

"Posisi Indonesia sangat jelas dan tegas, mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza," tegas Jokowi dalam pernyataan resminya, Senin (30/10).

Dia memastikan bahwa Indonesia terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian masalah ini.

Di sisi lain, tambah Jokowi, Indonesia akan segera mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina.

"Kloter pertama akan akan dikirimkan minggu ini," imbuhnya.

Sebelumnya, ratusan pasien kini terjebak di sejumlah rumah sakit di Gaza utara dan kondisi fisik mereka tak memungkinkan untuk berpindah ke selatan, kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi Palestina (UNRWA).

Israel telah memperingatkan pihak rumah sakit untuk mengevakuasi pasien dan pengungsi yang berlindung di rumah sakit, namun para dokter mengatakan memindahkan ratusan orang - banyak di antaranya dalam perawatan intensif - adalah hal yang mustahil.

Tom White dari UNRWA menegaskan apa yang sudah dikatakan para dokter, bahwa memindahkan para pasien adalah hal yang mustahil.

"Banyak orang di utara mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA, mereka mencari perlindungan di rumah sakit," kata White.

"Saya berada di salah satu rumah sakit pekan ini dan ada ratusan pasien yang tidak bisa dipindahkan," ujarnya kemudian.

Dia kemudian berkata bahwa orang-orang yang kini berada di utara Gaza - tak hanya pasien - juga "tak bisa berpindah karena mereka tak memiliki moda transportasi".

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan Israel terus menggencarkan serangan udara di area sekitar rumah sakit, seiring operasi darat yang mereka lakukan di bagian utara Jalur Gaza.

Direktur Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza, Bassam Mourad, bahkan mengaku telah menerima beberapa peringatan untuk mengevakuasi gedung tersebut.

"Yang pertama adalah melalui panggilan telepon dari Bulan Sabit Merah Palestina yang dihubungi oleh tentara Israel. Mereka meminta seluruh pasien dan pekerja, serta mereka yang berada di rumah sakit, dievakuasi ke selatan Gaza," kata Mourad kepada kantor berita Reuters.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan