Konflik Palestina Vs Israel
NasDem Berharap KTT Perdamaian Gaza Momentum Awal Wujudkan Keadilan Bagi Bangsa Palestina
Amelia berharap hasil KTT Perdamaian Gaza dapat benar-benar memuaskan semua pihak dan tidak berat sebelah.
Ringkasan Berita:Dia berharap hasilnya dapat memuaskan semua pihakKehadiran Prabowo menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa pencinta damai
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini, menyambut baik Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir.
Dia berharap hasil KTT itu dapat benar-benar memuaskan semua pihak, tidak berat sebelah, dan menjadi momentum awal bagi terwujudnya keadilan substantif bagi rakyat Palestina.
Baca juga: Soroti KTT Perdamaian Gaza, Din Syamsuddin: Jangan Terjebak Skenario Pihak yang Terlibat Genosida
"Perdamaian yang sejati hanya dapat bertahan apabila disertai dengan penerapan prinsip transitional justice yang komprehensif," kata Amelia, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Amelia menjelaskan terdapat empat pilar utama transitional justice menurut PBB, yakni kebenaran (truth), keadilan (justice), reparasi (reparation), dan jaminan ketidakberulangan (guarantees of non-recurrence).
"Keempat pilar ini harus menjadi dasar dalam setiap proses perdamaian agar tidak sekadar menghentikan konflik, tetapi juga memulihkan martabat korban, menegakkan akuntabilitas, dan mencegah kekerasan serupa terjadi kembali," ucapnya.

Lebih lanjut, Amelia menilai kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, merupakan langkah bersejarah yang menegaskan posisi Indonesia, sebagai bangsa pencinta damai dan penjaga tatanan dunia yang berkeadilan.
Menurut dia, langkah diplomatik itu memperlihatkan bahwa Indonesia tidak sekadar hadir secara moral.
Tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945.
"DPR RI, khususnya Komisi I yang membidangi urusan pertahanan dan hubungan luar negeri, menyambut positif peran aktif Presiden dalam mendorong tercapainya perjanjian penghentian perang di Gaza," ucap Amelia.
Amelia menambahkan, Indonesia dengan sejarah panjang diplomasi bebas-aktif dan solidaritasnya terhadap Palestina, memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal proses ini agar tidak berhenti pada simbolisasi politik semata.
"Perdamaian sejati adalah ketika hak rakyat Palestina atas tanah, martabat, dan masa depannya diakui sepenuhnya oleh dunia internasional," tandasnya.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir, Senin (13/10/2025).
Sejumlah pemimpin dunia hadir dalam forum tersebut untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.