Konflik Palestina Vs Israel
Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?
pilot helikopter Apache Israel sulit membedakan antara pejuang Hamas, penjarah Palestina yang mengenakan pakaian sipil, dan warga Israel.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
“Pertama-tama, kami akan menyerang dari udara, dan kemudian juga dengan alat berat,” tambahnya.
Menanggapi situasi penyanderaan dengan daya tembak yang sangat besar berarti, keselamatan para sandera itu sendiri bukanlah prioritas.
The Guardian melaporkan kalau menteri keuangan dan pemimpin pemukim Israel yang berpengaruh, Bezalel Smotrich, mendesak tentara Israel untuk “memukul Hamas secara brutal dan tidak mempertimbangkan masalah para tawanan secara signifikan” dalam rapat kabinet pada tanggal 7 Oktober ketika serangan Hamas masih berlangsung.
Yasmin Porat, yang selamat dari serangan Hamas di kibbutz Be’eri dekat Gaza pada tanggal 7 Oktober, menyatakan dalam sebuah wawancara radio di stasiun televisi pemerintah Israel, Kan, bahwa warga sipil Israel juga dibunuh oleh pasukan keamanan mereka.
“Mereka melenyapkan semua orang, termasuk para sandera,” kata ibu tiga anak ini kepada Kan.
“Terjadi baku tembak yang sangat, sangat hebat.”

Serukan Bombardir ke Pangkalan Militer Sendiri
Aksi tentara Israel menyerang fasilitas sendiri di mana ada Hamas di dalamnya saat serangan 7 Oktober juga dicatat oleh Mondoweiss.
Mengutip lansiran surat kabar harian liberal Israel Haaretz yang menerbitkan artikel panjang pada tanggal 13 Oktober, ulasan itu menguatkan dugaan kalau banyaknya korban yang jatuh pada hari serangan Hamas justru dilakukan oleh IDF sendiri.
Artikel itu menggambarkan bagaimana seorang komandan Israel, Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld dari divisi Gaza, membuat pilihan sulit dengan menyerukan serangan udara ke pangkalannya sendiri.
Itu dilakukan karena pejuang Hamas menyerbu pangkalan itu, menangkap dan membunuh banyak tentara di dalamnya.
Di barikade di ruang perang bawah tanah divisi tersebut dengan segelintir tentara pria dan wanita, Rosenfeld berusaha dengan putus asa menyelamatkan dan mengatur sektor yang diserang.
Banyak tentara, kebanyakan bukan personel tempur, tewas atau terluka di luar.
"Divisi tersebut terpaksa meminta serangan udara terhadap pangkalan itu sendiri untuk memukul mundur para Hamas.”
Contoh serupa terjadi di Sderot, sebuah kota berpenduduk 30.000 jiwa yang terletak 12 kilometer dari perbatasan Gaza, selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
Jurnalis Stephanie Freid dari CGTN Tiongkok mengunjungi Sderot seminggu kemudian.
Konflik Palestina Vs Israel
Ribuan Warga Gaza yang Terluka akan Ditampung di Pulau Galang, Kemlu: Masih Proses Persiapan |
---|
Manut Usulan Netanyahu, Kabinet Israel Setujui Rencana Pendudukan Kota Gaza |
---|
Netanyahu Ngotot Ingin Ambil Alih Gaza, Hamas: Sandera Dikorbankan demi Kepentingan Politik |
---|
Jadi Tempat Pengobatan Warga Gaza, Pulau Galang Pernah Tampung 250 Ribu Pengungsi Vietnam 17 Tahun |
---|
Israel Krisis Parah Personel Militer, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.