Israel Hamas Sepakati Gencatan Senjata Sementara selama 4 Hari dan Bisa Diperpanjang

TRIBUNNEWS.COM - Setelah lebih dari enam minggu pertempuran sengit di Gaza, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari.

Meski demikian, dimulainya jeda pertempuran tersebut akan diumumkan dalam 24 jam ke depan.

Perjanjian gencatan senjata sementara tersebut telah disepakati setelah upaya mediasi panjang yang melibatkan Qatar, Mesir, dan AS.

Kesepakatan itu akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditawan di Gaza sebagai ganti pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Gencatan senjata akan ditambah satu hari apabila ada 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

Perpanjangan jeda kemanusiaan selama empat hari tersebut disampaikan oleh pihak Kementerian Luar Negeri Qatar.

Baca juga: Aktris Hollywood Susan Sarandon DIkeluarkan dari Agensi Gara-gara Kritik Kebrutalan Israel di Gaza

"Waktu mulai jeda akan diumumkan dalam 24 jam ke depan dan berlangsung selama empat hari, dapat diperpanjang," ujar Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan, (22/11/2023), dikutip dari Al Arabiya.

Dikutip dari Al Jazeera, berikut adalah kesepakatan lainnya:

1. Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.

2. Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza.

3. Drone di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti di utara selama enam jam per hari.

4. Israel "berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza" selama masa ini.

5. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Din.

Terkini, Israel telah memberikan rincian tentang tahanan Palestina yang dijadwalkan untuk dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Sementara itu, PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berharap perjanjian gencatan senjata empat hari di Gaza akan menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.

"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," tambahnya.

(Tribunnews.com, Widya)