Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Konfirmasi Hamas Serahkan 13 Sandera ke Palang Merah, Ismail Haniyeh Tegaskan Hal Ini

selama pertukaran sandera tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, akan berada di pusat kendali

Media Brigade Telegram/Al-Qassam
Sandera yang dibebaskan Hamas terlihat di dalam kendaraan Palang Merah di Mesir sebelum dipindahkan ke Israel pada 24 November 2023. 

Israel Konfirmasi Hamas Serahkan 13 Sandera ke Palang Merah, Ini Pernyataan Ismail Haniyeh

TRIBUNNEWS.COM - Israel mengkonfirmasi, pada Jumat (24/11/2023), kalau milisi pembebasan Palestina, Hamas sudah menyerahkan 13 sandera Israel di Gaza ke Palang Merah.

Anadolu Agency melaporkan, Ketiga belas sandera itu kini dibawa ke sisi perbatasan Mesir.

"Para sandera Israel berada di tangan Palang Merah," kata Perusahaan Penyiaran Publik Israel.

Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza, Al-Qassam Klaim Fakta Mencengangkan, Al-Quds: Tak Akan Ada Bendera Putih 

Para sandera Israel akan dipindahkan dengan helikopter dari Mesir ke Israel.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, kalau selama pertukaran sandera tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, akan berada di pusat kendali Cabang Operasi Pasukan Pertahanan Israel di Kirya, Tel Aviv.

“Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan akan memantau secara ketat pertukaran sandera untuk membawa warga Israel yang telah dibebaskan dari tahanan Hamas kembali ke negaranya,” tambah pernyataan itu.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. (Arab News)

Ismail Haniyeh: Hamas Komitmen ke Jeda Kemanusiaan

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada Jumat, mengatakan kalau gerakan pembebasan Palestina tersebut berkomitmen untuk menerapkan perjanjian jeda kemanusiaan selama Israel mematuhinya.

Anadolu Agency melaporkan, Haniyeh menegaskan hal itu dalam rekaman pidato yang disiarkan di saluran satelit Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas

"Gerakan ini menegaskan komitmennya untuk melaksanakan perjanjian jeda kemanusiaan selama musuh berkomitmen untuk melaksanakannya," kata dia.

"Hamas juga menyambut kelanjutan upaya baik untuk mengakhiri agresi Zionis terhadap rakyat kami, ditambah dengan pencabutan pengepungan Gaza secara menyeluruh, pertukaran tahanan, penghentian serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, dan memungkinkan rakyat kami untuk “menggunakan seluruh kekuatan mereka” hak nasional yang sah untuk mendirikan Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,“ kata dia.

Haniyeh menyebut, selama periode sebelumnya, baik Mesir dan Qatar melakukan upaya diplomasi yang rajin dan aktif hingga kesepakatan ini tercapai, 

Dia menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada kedua negara tersebut.

Haniyeh menekankan kesiapannya untuk terus bekerja sama dengan kedua negara guna mencapai penghentian komprehensif agresi terhadap Gaza.

"(Juga) memberikan bantuan mendesak kepada warga Palestina di Gaza, dan melindungi rakyat Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat,” kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan