Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Hari ke-6: Hamas Bebaskan 16 Sandera, Ditukar 30 Tahanan Palestina
16 sandera Israel dibebaskan Hamas di gencatan senjata hari keenam. Para sandera termasuk 10 warga Israel, 2 Rusia dan 4 Thailand.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggarisbawahi bahwa Israel akan melanjutkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas.
“Setelah fase pengembalian para korban penculikan ini habis, maka kita akan melakukan hal yang sama. Israel kembali berperang? Jadi jawaban saya tegas ya,” ujarnya pada hari Rabu.
“Tidak mungkin kami tidak akan kembali berjuang sampai akhir.”
Kekacauan di Tepi Barat
Sementara itu, masih mengutip Al Arabiya, pasukan Israel membunuh dua anak laki-laki Palestina – berusia 8 tahun dan 15 tahun – dalam serangan di kota Jenin di Tepi Barat, kata pejabat kesehatan Palestina, Rabu (29/11/2023).
Rekaman keamanan menunjukkan sekelompok anak laki-laki di jalan berlarian, kecuali satu orang yang terjatuh ke tanah dan berdarah.
Militer Israel mengatakan pasukannya menembaki orang-orang yang melemparkan bahan peledak ke arah mereka.
Namun mereka tidak menyebutkan secara spesifik apakah yang dimaksud dengan anak laki-laki tersebut.
Secara terpisah, militer mengatakan pasukannya membunuh dua militan Jihad Islam dalam serangan itu.
Sejauh ini, serangan gencar Israel di Gaza tampaknya hanya berdampak kecil terhadap pemerintahan Hamas, terbukti dari kemampuan Hamas melakukan negosiasi yang rumit, menegakkan gencatan senjata di antara kelompok bersenjata lainnya, dan mengatur pembebasan sandera.

Baca juga: Siapa Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas yang Dilaporkan Dikepung dan Terjebak di Dalam Bungkernya
Para pemimpin Hamas, termasuk Yahya Sinwar, kemungkinan besar telah pindah ke wilayah selatan.
Saat pasukan Israel yang menguasai sebagian besar wilayah utara Gaza, invasi darat ke wilayah selatan kemungkinan akan membawa dampak yang semakin besar terhadap nyawa dan kehancuran warga Palestina.
Sebagian besar penduduk Gaza kini berdesakan di wilayah selatan.
Gencatan senjata telah membuat mereka terbebas dari pemboman.
Namun hari-hari yang tenang kini dihabiskan dengan terburu-buru untuk mendapatkan pasokan guna memberi makan keluarga mereka.
Bantuan masuk dalam jumlah yang lebih besar, namun masih dalam jumlah yang tidak mencukupi.
Amerika Serikat, sekutu utama Israel, telah menunjukkan sikap diam yang lebih besar terhadap dampak perang di Gaza.
Pemerintahan Joe Biden juga mengatakan kepada Israel bahwa jika mereka melancarkan serangan di selatan, maka mereka harus bertindak dengan lebih presisi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.