Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tank Israel Tembak Mati Seorang Jurnalis Reuters dan Lukai 6 Jurnalis Lainnya, Laporan Reuters & AFP

Media Reuters dan AFP menyebut Tank Israel bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap jurnalis.

Penulis: Muhammad Barir
MENAHEM KAHANA / AFP
Sebuah tank militer Israel meluncur di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. 

Reuters mengutip Letnan Kolonel Richard Hecht, juru bicara internasional Pasukan Pertahanan Israel, yang mengatakan, "Kami tidak menargetkan jurnalis."

Direktur Berita Global AFP Phil Chetwynd meminta Israel memberikan penjelasan jelas atas apa yang terjadi.

“Penargetan terhadap sekelompok jurnalis yang secara jelas diidentifikasi sebagai media tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat diterima,” kata Chetwynd.

Baca juga: Tutupi Kejahatan, Israel Dituduh oleh Anggota Parlemen Eropa Sengaja Tembaki Banyak Jurnalis di Gaza

Human Rights Watch melakukan penyelidikan sendiri terhadap serangan tersebut dan mengatakan pada hari Kamis bahwa temuannya “menunjukkan bahwa para jurnalis tidak terlibat dalam permusuhan yang sedang berlangsung, dengan jelas dapat diidentifikasi sebagai anggota media, dan telah diam setidaknya selama 75 menit sebelum mereka terkena dua serangan. serangan berturut-turut.”

Human Rights Watch (HRW) mengatakan tidak ada bukti adanya sasaran militer di dekat tempat para jurnalis bekerja. Kelompok tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut “tampaknya merupakan serangan yang disengaja terhadap warga sipil, dan merupakan kejahatan perang.”

Amnesty International juga mengkaji ulang serangan tersebut, dan menyimpulkan bahwa serangan tersebut “kemungkinan merupakan serangan langsung terhadap warga sipil yang harus diselidiki sebagai kejahatan perang.”

“Mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan di luar hukum Issam Abdallah dan melukai enam jurnalis lainnya harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Aya Majzoub, dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada jurnalis yang boleh menjadi sasaran atau dibunuh hanya karena melakukan pekerjaannya. Israel tidak boleh membunuh dan menyerang jurnalis tanpa mendapat hukuman. Harus ada penyelidikan yang independen dan tidak memihak terhadap serangan mematikan ini.”

Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari Agence France-Presse dan Reuters

(Sumber: Voanews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan