Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dengan atau Tanpa Dukungan Internasional, Israel Lanjutkan Perang dengan Hamas

Israel akan melanjutkan perangnya terhadap Hamas terlepas dari apakah mereka mendapat dukungan internasional atau tidak.

PIERRE ALBOUY / AFP
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen berbicara saat konferensi pers di Kantor Eropa Perserikatan Bangsa-Bangsa, Palais des Nation, di Jenewa pada 14 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri luar negeri Israel Eli Cohen mengatakan, Israel akan melanjutkan perangnya terhadap Hamas terlepas dari apakah mereka mendapat dukungan internasional atau tidak.

"Israel akan melanjutkan perang melawan Hamas dengan atau tanpa dukungan internasional," kata Eli Cohen pada Rabu (13/12/2023), dikutip dari Al Arabiya.

Ia menganggap, gencatan senjata di Gaza pada tahap ini adalah sebuah kesalahan.

"Gencatan senjata pada tahap saat ini adalah hadiah bagi organisasi teroris Hamas, dan akan memungkinkan mereka kembali bangkit dan mengancam penduduk Israel," ungkapnya.

Sebelumnya, tekanan internasional meningkat terhadap Israel setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa (12/12/2023) bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu perlu mengubah pemerintahan garis kerasnya.

Baca juga: Analis Sebut Tekanan AS Terhadap Israel Meningkat, Singgung Penghentian Perang di Gaza

Pernyataan Biden pada acara penggalangan dana untuk kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024 adalah tanda lebih lanjut meningkatnya kekhawatiran AS terhadap pemboman Israel di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina.

"Mereka mulai kehilangan dukungan," kata Biden, mengacu pada kekhawatiran masyarakat internasional terhadap pemboman tersebut.

Komentar tajam tersebut muncul ketika penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang Israel.

Netanyahu pada hari Rabu (13/12/2023) mengatakan Israel mendapat dukungan AS atas tujuannya menghancurkan Hamas dan memulihkan sandera yang ditahan oleh militan Palestina, namun sekutu berbeda pendapat tentang apa yang mungkin terjadi setelah perang Gaza.

Biden secara khusus menyebut politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir, yang merupakan menteri keamanan nasional Israel, dan mengatakan "ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel."

"Dia (Netanyahu) harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit," kata Biden.

Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel “tidak bisa mengatakan tidak” terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.

Biden berkata, "kita mempunyai kesempatan untuk mulai menyatukan kawasan ini… dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus melakukan beberapa langkah untuk memperkuat... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina... Itu akan menjadi bagian yang sulit.”

Sementara itu, Australia, Kanada dan Selandia Baru semuanya mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata, meskipun memiliki hubungan dekat dengan Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan