Rabu, 10 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

6 Sandera Israel Terbunuh, Hamas: Kami Ingin Melindungi, tapi IDF Bunuh Mereka

Juru bicara Hamas, Abu Ubaida mengatakan Hamas berupaya menyelamatkan nyawa 6 sandera yang terbunuh namun Israel membunuh mereka.

X
Dari kiri ke kanan: Ron Sherman, Nick Beiser, Elijah Toledano. Mereka adalah tiga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas. Jenazah ketiganya ditemukan oleh Israel di Gaza pada Jumat (15/12/2023). Setelah diidentifikasi, Israel memastikan mereka adalah warganya yang disandera oleh Hamas. Tidak dijelaskan kapan dan bagaimana mereka meninggal. 

Sebelumnya pada Kamis (21/12/2023), juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida mengatakan Israel tidak akan bisa menyelamatkan sandera dengan melanjutkan agresi di Jalur Gaza.

“Jalan musuh untuk memulihkan tahanannya adalah pertukaran, dan kelanjutan agresi tidak memungkinkan pembebasan tahanan sama sekali, selain ketidakmungkinan membebaskan mereka melalui tindakan militer langsung," katanya.

"Kami menekankan pada perlunya menghentikan agresi dan melakukan negosiasi menggunakan jalur yang sudah diketahui, melalui mediator, jika musuh (Israel) ingin menangkap mereka (sandera) hidup-hidup,” lanjutnya.

Publikasi klip video tersebut terjadi beberapa hari setelah Israel mengakui pada Jumat (15/12/2023), IDF secara tidak sengaja membunuh tiga sandera Israel di Shujaiya, sebuah distrik lingkungan di kota Gaza.

Insiden itu memicu kemarahan dalam masyarakat Israel dan mendorong demonstrasi di Tel Aviv.

Setelah kesepakatan sandera selama 7 hari yang dimulai pada Jumat (24/11/2023), lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan diperkirakan masih ada 138 sandera di Jalur Gaza.

Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina.
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. (JACK GUEZ / AFP)

Baca juga: RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Jadi Markas Tentara Israel

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (21/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan