Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Drone di Baghdad Irak Tewaskan 4 Orang, Termasuk Komandan Brigade Al-Nujaba

Taleb Al-Saidi atau Abou Taqwa, pejabat senior PMF Irak terbunuh dalam serangan udara di Baghdad pada hari Kamis (4/1/2023).

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
AlArabiya
Taleb Al-Saidi (Abou Taqwa). Pejabat senior PMF Irak terbunuh dalam serangan udara di Baghdad pada hari Kamis (4/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya empat pejuang milisi tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak terhadap markas milisi yang didukung Iran di Baghdad timur pada hari Kamis (4/1/2023), kata sumber polisi dan keamanan kepada Reuters.

Sumber polisi dan saksi mata mengatakan setidaknya dua roket yang diluncurkan dari drone tersebut, menghantam sebuah bangunan yang digunakan oleh kelompok milisi Irak Al-Nujaba.

Seorang juru bicara kelompok itu mengatakan tiga pejuang mereka tewas, termasuk seorang komandan lokal di al-Nujaba, Taleb Al-Saidi atau Abou Taqwa.

Juru bicara tersebut menuduh Amerika Serikat yang melakukan serangan itu.

Polisi Irak dan sumber keamanan mengatakan mereka tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang siapa yang mungkin melakukan serangan tersebut, sambil menunggu penyelidikan pemerintah.

Bulan lalu, Amerika Serikat melancarkan serangan udara balasan di Irak setelah serangan pesawat tak berawak oleh militan yang bersekutu dengan Iran, menyebabkan satu anggota militer AS berada dalam kondisi kritis dan dua lainnya terluka.

Baca juga: Giliran Petinggi Pasukan Mobilisasi Populer Irak Tewas Kena Bom, Proksi Iran Dibidik AS-Israel?

Militer AS telah diserang setidaknya 100 kali di Irak dan Suriah sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober, biasanya dengan kombinasi roket dan drone serang satu arah.

Media Lebanon Al Mayadeen melaporkan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan empat roket, tiga di antaranya diluncurkan secara bersamaan.

Roket keempat mengenai mobil Al-Saidi, yang dikenal sebagai "komandan distrik Baghdad" dalam al-Nujaba.

Menurut sebuah laporan, organisasi payung milisi di Irak yang disponsori negara, Popular Mobilization Forces (PMF), mengumumkan peningkatan kewaspadaan di seluruh komandonya setelah serangan tersebut.

Al-Nujaba adalah brigade ke-12 dari Popular Mobilization Forces, yang merupakan bagian dari proksi Iran.

AS belum mengkonfirmasi tuduhan Irak bahwa merekalah yang melakukan serangan tersebut.

Axis of Resistance atau Poros Perlawanan Iran

Mengutip NPR, “Poros perlawanan” adalah aliansi informal yang mencakup kelompok Muslim Sunni dan Syiah serta pemerintah di Yaman, Suriah, Lebanon, Gaza dan Irak, dengan perbedaan dan tingkat kedekatan yang berbeda-beda satu sama lain dan dengan Iran.

Rezim Iran dan Pasukan Quds, yang merupakan bagian dari Korps Garda Revolusi Iran, telah mengembangkan jaringan ini lebih banyak atas dasar perlawanan bersama terhadap negara-negara Barat dan Israel.

Porosnya mencakup kelompok militan Lebanon dan partai politik Syiah Hizbullah, rezim Suriah dan milisi Syiah di Suriah, yang dibangun dan dilatih oleh Iran.

Taleb Al-Saidi (Abou Taqwa)
Taleb Al-Saidi (Abou Taqwa) (almayadeen.net)

Baca juga: Curhat dan Mengeluh kepada PBB, AS Salahkan Iran dan Minta Houthi Segera Ditangani

Pemberontak Houthi di Yaman juga berada di bawah poros ini.

Kelompok Houthi telah melancarkan perang saudara melawan pemerintah Yaman–yang didukung oleh Arab Saudi–selama hampir satu dekade.

Poros ini juga terdiri dari milisi di Popular Mobilization Forces (PMF) di Irak yang didukung Iran, yang dibentuk untuk membantu memerangi ISIS pada tahun 2014.

Di Lebanon, Hizbullah yang didukung Iran beroperasi baik sebagai partai politik muslim Syiah maupun sebagai kelompok militan.

Hizbullah mempunyai kekuatan yang signifikan, terutama di Lebanon selatan, dan aktif di sepanjang perbatasan utara Israel, tempat ketegangan meningkat sejak serangan 7 Oktober.

Setiap kelompok poros mempunyai hubungan yang berbeda dengan Iran.

Mereka juga mempunyai perbedaan satu sama lain.

Di Gaza, Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ)–kelompok militan saingan yang lebih kecil dan tidak terlibat dalam proses politik–dianggap sebagai bagian dari aliansi tersebut.

PIJ menerima sebagian besar anggarannya dari Iran.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan