Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sepak Terjang 6 Pemimpin Hamas yang Dibunuh Israel, Ada yang Dijuluki 'Hantu' dan 'Insinyur'

Ada sejumlah pemimpin Hamas yang telah dibunuh Israel dengan berbagai cara.

SAID KHATIB / AFP
Foto yang diambil tanggal 23 Maret 2014 ini memperlihatkan peringatan 10 tahun meninggalnya pemimpin Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, karena serangan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM – Selain Saleh al-Arouri, ada beberapa pemimpin Hamas yang sudah dibunuh oleh Israel.

Israel memang sudah lama menargetkan para pemimpin Hamas.

Beberapa pemimpin Hamas yang tewas dibunuh Israel masih berusia muda, di bawah 30 tahun.

Dikutip dari The New Arab, berikut sejumlah pemimpin Hamas yang dibunuh Israel beserta sepak terjangnya.

1.Emad Akel

Akel lahir di kamp pengungsian Jabalia dan bergabung dengan Hamas ketka masih berusia belasan tahun.

Dia dijuluki “Hantu” berkat kemampuannya menyamar ketika menyergap pasukan Israel.

Akel dijadikan Panglima Brigade Qassam dan menjadi mentor Mohamed Deif, panglima saat ini.

Meski masih berusia muda, Akel sudah masuk dalam daftar orang yang paling diburu Israel.

Namun, perjuangan Akel harus berakhir ketika lokasi persembunyiannya diketahui Israel melalui para informan.

Pada umur 22 tahun dia ditembak mati oleh pasukan khusus Israel di luar rumahnya yang berada di Shujaiyya pada tahun 1993.

Baca juga: Perang Israel-Hamas Hari ke-90, ICJ Pastikan Gelar Dengar Pendapat Publik di Den Haag

2. Yahya Ayyash

Asyyash dijuluki “Insinyur”.

Dia menjadi kepala tim pembuat bom dan Panglima Brigade Al-Qassam di Tepi Barat.

Dia adalah lulusan Universitas Birzeit jurusan teknik elektro dan berada di balik penggunaan bom untuk melawan pasukan Israel.

Ayyash dibunuh Shin Bet, badan keamanan Israel, pada umur 28 tahun.

Shin Bet menaruh peledak di ponselnya yang kemudian meledak setelah dia menerima panggilan telepon dari ayahnya.

3. Salah Shehadeh

Shehadeh lahir di kamp pengungsian Shati tahun 1953.

Dia menjadi pemimpin Brigade Qassam saat Intifada Kedua.

Selain menjadi dalang di balik serangan terhadap pasukan Israel, Shehadeh juga bertugas mengawasi pembuatan roket Qassam.

Selain itu, dia menyelundupkan banyak senjata Hamas.

Baca juga: Cerita di Balik Misi Israel Bunuh Tokoh Hamas Saleh al-Arouri, Tembakkan 6 Rudal, 4 Meledak

Angkatan Udara Israel berhasil mengetahui lokasinya dan menjatuhkan satu ton bom ke rumahnya di al-Daraj.

Sheadeh pun tewas bersama dengan seluruh anggota keluarganya. Kala itu dia berumur 49 tahun.

Serangan bom itu turut membunuh tujuh anak tetangganya.

4. Ahmed Yassin

Yassin adalah pendiri gerakan Hamas dan tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Hamas.

Dia lahir tahun 1936. Ketika berumur 10 tahun, orang-orang di desanya disingkirkan oleh Israel saat peristiwa Nakba.

Keluarganya kemudian mengungsi ke Gaza.

Yassin dibunuh dengan rudal yang ditembakkan oleh helikopter Apache milik Israel.

Kala itu Yassin sudah lumpuh dan baru saja selesai menunaikan salat Subuh.

Baca juga: Dibantah! Tokoh Hamas Saleh al-Arouri Tidak Tewas oleh Serangan Drone Tapi Dirudal Jet Israel

5. Adnan Al-Ghoul

Ghoul dikenal sebagai “Bapak Roket Qassam” karena membuat sistem pengiriman roket Hamas.

Dia menjadi asisten Yahya Ayyash dan merintis penggunakan improvised explosive devices untuk melawan pasukan Israel di Gaza.

Ghoul dibunuh tahun 2004 ketika berumur sekitar 41 tahun.

Saat itu sebuah pesawat Israel melacaknya dan menembak mobilnya dengan dua rudal.

6. Mahmoud al-Mabhouh

Mabhouh adalah kepala logistik Hamas dan dianggap sebagai yang bertanggung jawab atas pengadaan senjata Hamas.

Pada tahun 2010 dia dibunuh di kamar hotelnya di Dubai setelah dilacak oleh Mossad.

Kematiannya sempat membingungkan polisi karena pintu kamarnya terkunci dari dalam.

Baca juga: Gedung Putih Akui Ideologi Hamas Tak Mungkin Dihilangkan, Masih Miliki Kemampuan Signifikan di Gaza

Kemudian, diketahui bahwa dia diberi pelemas otot oleh Mossad, selanjutnya disetrum, dan dicekik.

Pembunuhan itu memicu permasalahn diplomatik karena agen Mossad menggunakan paspor Inggris dan Eropa.

Beberapa negara Eropa kemudian menyelidiki aktivitas Mossad dan bahkan menangkap salah satu agen di Polandia.

Khaled Meshaal berhasil selamat

Pemimpin Hamas lainnya bernama Khaled Meshaal pernah menjadi target pembunuhan oleh Israel. Namun, dia berhasil selamat.

Meshaal adalah mantan guru fisika yang menjadi pendiri Politburo Hamas.

Pada tahun 1997 agen intelijen Israel, Mossad, diperintahkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membunuh Meshaal.

Suatu hari ketika pergi ke kantornya, dia didekati oleh agen Mossad dari belakang.

Agen itu menempatkan peralatan yang diketahui di telinga kiri.

Peralatan itu mengeluarkan racun.

Agen itu ditangkap oleh pihak keamanan Meshal. Awalnya Meshal mengira dia berhasil selamat dari percobaan pembunuhan.

Namun, dia kemudian merasa ada seperti ledakan besar di telinga kirinya dan setruman listrik.

Beberapa jam kemudian dia mengalami koma.

Baca juga: Israel Gagal Jebak Hamas Pakai Robot Bersuara Tank dan Senapan di Jalur Gaza Tengah

Raja Hussen dari Yordania mengancam akan membatalkan perjanjian damai antara Yordanian dan Israel jika Netanyahu tidak memberikan penawar racun untuk Meshaal.

Netanyahu awalnya menolak, tetapi kemudian setuju setelah diminta oleh Presiden AS Bill Clinton.

AS menjamin pembebasan agen Mossad yang ditangkap sebagai balasannya.

Nyawa Meshaal terselamatkan dan hingga kini dia hidup sehat di Doha.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan