Konflik Palestina Vs Israel
Bernasib seperti Netanyahu, Presiden Israel Isaac Herzog Dicemooh & Dikecam Rakyatnya
Presiden Israel Isaac Herzog dicemooh saat berpidato dalam acara memperingati 100 hari perang Hamas-Israel.
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Israel Isaac Herzog dicemooh oleh rakyatnya ketika berpidato di depan para pengunjuk rasa di Tel Aviv, Minggu (14/1/2024).
Pidato itu disampaikan Herzog untuk memperingati 100 hari perang Hamas-Israel.
Lewat pidato itu Herzog ingin menarik perhatian internasional perihal nasib sejumlah warga Israel yang masih disandera Hamas.
Malang bagi Herzog, pidatonya justru ditanggapi dengan cemoohan dan kecaman dari pengunjuk rasa.
“Sekarang! Sekarang!” teriak para pengunjuk rasa yang memprotes pemerintah Israel karena gagal membebaskan warganya.
Dikutip dari The Times of Israel, acara unjuk rasa itu digelar pada Minggu malam di tempat yang dijuluki “Lapangan Sandera” di Tel Aviv bagian tengah.
Sehari sebelumnya ada pidato yang disampaikan para tokoh internasional, sandera yang telah dibebaskan, dan keluarga 136 sandera yang masih ditawan.
Dalam pidatonya Herzog menyebut Hamas telah menawan warga Israel selama seratus hari di dalam terowongan.
“Dari sini saya berbicara kepada para sandera, saudara kita, siapa pun yang bisa mendengar saya, demi kalian, kami tidak akan menyerah,” ujar Herzog.
“Kami belum melupakan kalian. Kami semua terus berusaha di sini, di Israel, di seluruh dunia 24/7 untuk membawa kalian pulang,” kata dia.
Namun, pengunjuk rasa berteriak dan mencemooh dengan suara sangat keras. Bahkan, saking kerasnya, Herzog sampai meminta mereka berhenti mencemooh agar dia bisa melanjutkan pidatonya.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Israel: Banyak Sandera Tak Diketahui Nasibnya
“Ini bukan hanya perang kita. Ini perang bagi seluruh dunia,” ucapnya.
“Membela sandera dan membantu mereka pulang.”
“Tak ada lagi nanti-nanti. Sekarang waktunya kalian bertindak.”
Diperkirakan ada sekitar 300.00 ribu orang yang ikut dalam unjuk rasa yang digelar selama 24 jam itu.
Tidak ada menteri dalam kabinet Israel saat ini yang berpidato dalam unjuk rasa itu.
Namun, Menteri Perang Benny Gantz dan politikus Gadi Eisenkot dari Partai Persatuan Nasional turut hadir pada Sabtu malam.
Kepada pemerintah Israel, keluarga sandera memperingatkan bahwa waktu untuk menyelamatkan para sandera hampir habis.
Mereka menungkapkan rasa frustrasi kepada pemerintah Israel saat ini.
Menurut mereka, pemerintah belum melakukan upaya yang mencukupi guna menyelamatkan rakyatnya.
Sebanyak 105 warga Israel telah dibebaskan Hamas saat gencatan senjata pada akhir November 2023.
Hingga saat ini Israel belum bisa membebaskan sandera lainnya, baik melalui operasi militer ataupun jalur diplomasi.

Netanyahu bernasib sama
Baca juga: Israel Ngeyel, Netanyahu Disebut Beri Joe Biden Jari Tengah, AS Makin Frustrasi & Jengkel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga pernah dicemooh oleh keluarga sandera ketika sedang berpidato.
Peristiwa itu terjadi saat dia menyampaikan pidato kepada parlemen Israel hari Senin (25/12/2023) silam.
“Sekarang! Sekarang!” kata keluarga sandera yang beteriak dari serambi gedung parlemen.
Teriakan itu dikeluarkan ketika Netanyahu berjanji akan membebaskan para sandera.
Akan tetapi, dia mengaku telah diberi tahu militer Israel bahwa diperlukan “lebih banyak waktu” untuk membebaskan sandera.
“Kita tidak akan berhasil sampai saat ini, membebaskan lebih dari 100 sandera tanpa tekanan militer,” kata Netanyahu.
“Kita tidak akan berhasil membebaskan semua sandera tanpa tekanan militer,” kata dia menegaskan.

Netanyahu mengaku tidak akan berhenti hingga Israel mendapat kemenangan.
Sebelumnya, dia berkunjung ke Jalur Gaza dan berjanji akan meningkatkan serangan Israel ke Gaza.
Selepas kunjungan itu dia berujar perang di Gaza masih jauh dari kata usai.
“Kita tidak berhenti. Kita terus bertempur, dan kita mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari ke depan,” katanya.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Seluruh Gaza Selatan, Roket Jarak Dekat Brigade Al-Qassam Hantam Tank Israel
“Perang ini akan menjadi perang yang panjang dan belum mendekati akhir,” ujarnya.
Sementara itu, korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza sudah mencapai hampir 24.000 orang. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.