Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengamat: Netanyahu Anggap Sandera Israel di Gaza sebagai 'Jaminan Rusak'

Menurut pengamat, Netanyahu akan mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan kepentingan sandera Israel yang sedang ditahan di Gaza.

KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. 

Sementara itu, pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, menilai penolakan Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata menunjukkan tujuan sebenarnya dari PM Israel itu.

Hamdan mengatakan, dengan Netanyahu menolak proposal gencatan senjata dan melanjutkan serangan di Gaza dengan dalih akan menumpas Hamas, hal itu menunjukkan tujuannya adalah "genosida" terhadap warga Palestina.

"Pernyataan Netanyahu untuk melanjutkan agresi sepenuhnya, menegaskan bahwa tujuan agresi di Gaza adalah genosida terhadap rakyat Palestina." ujar Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, Lebannon, dilansir AlArabiya.

Meski demikian, Hamdan memastikan Hamas akan mengerahkan segala upaya untuk melawan Israel.

Baca juga: Anggota IDF Bela Warga Palestina, Tak Heran Jika Benci Israel, Ngaku Syok Lihat Korban Tewas di Gaza

"Kami akan mengerahkan segala upaya untuk melindungi rakyat kami, baik melalui perlawanan di lapangan atau upaya politik, untuk menghentikan agresi," kata dia.

Meski Netanyahu menolak proposal Hamas, seorang pejabat Mesir mengatakan "babak baru diskusi" akan dimulai pada Kamis di Kairo.

Dalam pertemuan itu, akan dibahas upaya untuk mencapai "ketenangan di Jalur Gaza."

Hamdan mengatakan, delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, akan berkunjung ke Kairo, Kamis, untuk menindaklanjuti negosiasi tersebut.

Ia mendesak "semua faksi perlawanan untuk melanjutkan perjuangan" dan mewaspadai "pengkhianatan Israel."

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan