Rusia: Pasukan NATO Disusupkan ke Pasukan Ukraina Sebagai Tentara Bayaran, Terungkap di Avdiivka
Tentara Ukraina disusupi oleh pasukan NATO yang menyamar sebagai tentara bayaran melawan Angkatan Darat Rusia.
TRIBUNNEWS.COM -- Tentara Ukraina disusupi oleh pasukan NATO yang menyamar sebagai tentara bayaran melawan Angkatan Darat Rusia.
Wakil kepala Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy mengatakan hal tersebut setelah Rusia berhasil menguasai kota strategis di timur Ukraina, Avdiivka.
Rusia banyak mengungkap keterlibatan NATO dalam peperangan melawan Rusia.
Baca juga: Rusia Bunuh 60 Tentara Bayaran Prancis di Ukraina, Paris Bantah Kirim Pasukan ke Kyiv
Para personel NATO tersebut, jelasnya, memiliki fungsi yang sangat vital dalam peperangan di kota utama wilayah Donbass tersebut.
“Pasukan NATO yang menyamar sebagai tentara bayaran berpartisipasi dalam operasi militer. Mereka mengendalikan sistem pertahanan udara, rudal operasional-taktis dan beberapa sistem peluncuran roket, dan masuk ke dalam detasemen penyerangan,” kata Rudskoy kepada Surat kabar Krasnaya Zvezda pada Senin (19/2/2024).
Dari kota ini mereka melakukan penyerangan ke daerah-daerah di Rusia perbatasan yang sebagian menyasar warga sipil pada tahun-tahun sebelumnya.
Rudskoy menuding penyerangan yang dilakukan dengan rudal dan drone jarak jauh ini terjadi atas perintah Kiev dan dengan persetujuan diam-diam dari negara-negara Barat.
Dalam operasi penyerangan ini, Barat dan NATO menyediakan persenjataan lengkap bagi Ukraina dan menyediakan layanan komunikasi dan informasi intelijen.
Namun beberapa peralatan tersebut memerlukan personel Barat yang berkualifikasi di lapangan, kata pejabat itu.
AS dan sekutunya secara langsung mempersiapkan operasi militer tersebut.
Hal tersebut, jelasnya, dibuktikan pada pertengahan Januari lalu, saat penyerbuan oleh Rusia yang menewaskan 60 orang asing yang diduga menjadi tentara bayaran.
Sebagian besar dari mereka menggunakan bahasa Perancis.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-682: 200 Warga Nepal Diduga Gabung Tentara Bayaran Moskow dan Kyiv
Meskipun Prancis kemudian menyangkal bahwa ada angkatan bersenjata mereka yang berada di Ukraina, menteri pertahanan Prancis mengakui bahwa beberapa warga negara Prancis pergi berperang sebagai “sukarelawan” – dan mengklaim bahwa sebagai “negara demokrasi”, Paris tidak dapat menghentikan mereka untuk melakukan hal tersebut.
Tentara Bayaran Prancis
Sebelumnya Russia Today mengabarkann, beberapa warga negara Perancis telah mendaftar untuk berperang di militer Ukraina, Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu mengakui pada hari Jumat, hal ini tampaknya bertentangan dengan klaim sebelumnya oleh Kementerian Luar Negeri bahwa Paris tidak memiliki tentara bayaran di Kiev atau di mana pun.
Awal pekan ini, militer Rusia mengumumkan telah membunuh lebih dari 60 pejuang asing dalam serangan tepat di Kharkov, dan sebagian besar dari mereka adalah berbahasa Perancis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.