Jumat, 22 Agustus 2025

Haiti bak Negara Tak Bertuan Setelah Dikuasai Bos Gangster, Washington Persiapkan Evakuasi Warga AS

Saat Henry berada di luar negeri, Barbecue dan sekutunya mengoordinasikan serangan bersenjata yang menyerukan pemecatan Henry.

AFP/CLARENS SIFFROY
Seorang pengunjuk rasa bereaksi ketika ban terbakar di jalan selama demonstrasi menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, pada 12 Maret 2024. - Kesepakatan transisi politik di Haiti menandai langkah maju yang penting bagi negara yang dilanda kekerasan namun masih banyak yang harus dilakukan, dan beberapa ahli memperingatkan bahwa situasinya bisa semakin memburuk. (Photo by Clarens SIFFROY / AFP) 

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (12/3/2024).

Pengunduran diri ini diumumkan oleh Mohamed Irfaan Ali, presiden Guyana dan ketua Komunitas Karibia (CARICOM) saat ini.

"Pengunduran diri Henry terjadi setelah para pemimpin regional bertemu pada Senin (11/3/2024) pagi di dekat Jamaika untuk membahas kerangka kerja transisi politik, yang pekan lalu diminta AS untuk dipercepat dengan pembentukan dewan kepresidenan," lapor Reuters, Selasa.

Sebelumnya, para pemimpin CARICOM mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi di Haiti, setelah kekerasan yang dipimpin geng kriminal menyebabkan kekacauan.

Aliansi geng, yang dipimpin oleh Jimmy “Barbecue” Cherizier, telah memperingatkan akan terjadinya perang saudara jika Ariel Henry tidak mengundurkan diri.

Ariel Henry sebelumnya menjadi perdana menteri sejak pembunuhan presiden terakhir Haiti pada tahun 2021.

Amerika akan evakuasi warganya

Pemerintah Amerika mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mengatur penerbangan sewaan dari Haiti ke Amerika untuk mengangkut warga negaranya.

Penerbangan tersebut akan berangkat dari Bandara Internasional Cap-Haitien, satu-satunya bandara yang bisa beroperasi di tengah kekerasan di negara tersebut.

Departemen Luar Negeri menginstruksikan warga negara dan anggota keluarga yang memenuhi syarat yang tertarik untuk bepergian ke AS untuk mengisi formulir.

Para pejabat memperingatkan bahwa perjalanan dari Port-au-Prince, ibu kota negara, ke Cap-Haitien adalah "berbahaya" dan merekomendasikan agar masyarakat mempertimbangkan penerbangan tersebut.

"Hanya jika Anda yakin dapat mencapai bandara Cap-Haitien dengan aman. Silakan. Namun Pemerintah AS saat ini tidak dapat menyediakan transportasi darat ke bandara."

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan