Rabu, 13 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Abstain dalam Voting Gencatan Senjata, Hubungan Biden dan Netanyahu Dinilai Alami Keretakan

Abstainnya AS disebut menandai keretakan hubungan pemerintahan Joe Biden dan Benjamin Netanyahu.

Penulis: Nuryanti
Kolase Tribunnews/AFP
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). Abstainnya AS disebut menandai keretakan hubungan pemerintahan Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. 

“Sayangnya, Amerika Serikat tidak memveto resolusi baru tersebut,” katanya.

Pernyataan itu mengatakan, hal ini merugikan upaya pembebasan sandera karena memberikan harapan kepada Hamas bahwa mereka dapat menggunakan tekanan internasional terhadap Israel untuk mencapai gencatan senjata tanpa membebaskan para tawanan.

Dikatakan juga bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk membatalkan pertemuan antara delegasi Israel dan pejabat AS di Washington yang dijadwalkan pada minggu ini.

Menteri Pertahanan Israel mengatakan, Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza selama para sandera masih ditahan di sana.

Baca juga: Hamas Komentari Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata selama Ramadhan

Di sisi lain, perwakilan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyambut baik resolusi tersebut.

Namun, Mansour mengatakan resolusi tersebut sudah terlambat.

“Dibutuhkan waktu enam bulan, lebih dari 100.000 warga Palestina terbunuh dan cacat, dua juta orang mengungsi, dan kelaparan, hingga dewan ini akhirnya menuntut gencatan senjata segera," tegas Mansour.

Sebagai informasi, dalam pemungutan suara DK PBB pada hari Senin, AS abstain.

Sementara 14 anggota lainnya memberikan suara mendukung.

AS sebelumnya telah memblokir resolusi yang menyerukan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut adalah tindakan yang salah, sementara negosiasi yang rumit untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera terus berlanjut antara Israel dan Hamas.

Namun, pada Kamis (21/3/2024), mereka mengajukan rancangannya sendiri, yang untuk pertama kalinya menyerukan gencatan senjata, yang menandai semakin kuatnya sikap mereka terhadap Israel.

Duta Besar Linda Thomas-Greenfield, Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, menyatakan abstainnya saat pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza untuk bulan Ramadhan pada Senin (25/3/2024).
Duta Besar Linda Thomas-Greenfield, Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, menyatakan abstainnya saat pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza untuk bulan Ramadhan pada Senin (25/3/2024). (United Nations)

Baca juga: Sekjen PBB: Kondisi Rafah Serba Kekurangan, Ini Waktunya Dunia Banjiri Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, para pemimpin di seluruh dunia menyambut baik resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, sementara Sekjen PBB Guterres mengatakan hal itu harus dilaksanakan.

Sebuah laporan yang dibuat oleh pelapor PBB untuk Palestina mengatakan, ada “alasan yang masuk akal” untuk meyakini bahwa ambang batas telah dipenuhi untuk tindakan genosida oleh Israel di Gaza.

Serangan udara Israel menewaskan 22 warga Palestina di wilayah Deir el-Balah di Gaza tengah dan 30 di Rafah di selatan.

Setidaknya 32.333 warga Palestina telah terbunuh dan 74.694 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan