Kerja Keras dan Bimbingan Ketat di Jepang Antarkan Rektor UI Raih Penghargaan Universitas Tohoku
Heri juga menjalin pertemuan dengan dua profesor dari Universitas Pertanian Tokyo (Nokodai) yang telah menjalin kerja sama dengan UI sejak 2024
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kerja keras menempuh studi doktoral di Universitas Tohoku, Jepang, serta bimbingan ketat dari dosen pembimbing akhirnya berbuah manis bagi Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah, Ph.D.
Ia menerima Tohoku University International Award pada 11 Oktober 2025.
“Waktu kuliah di Tohoku dulu, dosen pembimbing saya itu keras sekali. Makalah yang saya buat banyak dicorat-coret sampai rasanya jadi sampah. Tapi dari situ saya ditempa dengan sangat ketat,” ujar Prof. Heri kepada Tribunnews.com, Minggu (13/10/2025).
Heri mengakui, bimbingan keras tersebut justru menjadi bekal penting dalam kariernya.
“Berkat tempaan itu, saya jadi terbiasa bekerja dengan disiplin tinggi. Hal itu sangat membantu ketika kembali ke Indonesia hingga akhirnya saya dipercaya menjadi Rektor UI,” ujarnya. Heri resmi menjabat sebagai Rektor UI sejak 4 Desember 2024 dan tercatat sebagai rektor termuda dalam sejarah UI, di usia 48 tahun.
Baca juga: Muslim di Jepang Perlu Aktif Sebarkan Informasi dan Bangun Kerja Sama dengan Pemerintah Setempat
Proses Mendapatkan Penghargaan
Heri menuturkan, awal tahun 2025 ia dihubungi oleh Organisasi Alumni Tohoku yang menanyakan kesediaannya untuk direkomendasikan menerima penghargaan internasional tersebut.
“Penghargaan ini diberikan kepada alumni, mantan profesor, dosen, mahasiswa, dan juga organisasi. Tahun ini, dua organisasi alumni dari Taiwan dan Thailand menerima penghargaan untuk kategori organisasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, Ikatan Alumni Tohoku Indonesia juga pernah menerima penghargaan serupa pada tahun sebelumnya.
“Karena saya termasuk alumni muda berprestasi di bawah usia 50 tahun dan menjabat sebagai rektor, mereka merekomendasikan saya. Saya hanya mengirimkan tautan Wikipedia sebagai CV ke panitia,” ujarnya sambil tersenyum.
Sekitar dua bulan kemudian, Heri menerima kabar bahwa dirinya terpilih sebagai salah satu dari lima penerima penghargaan kategori individu.
“Penerimanya ada dua dari Jepang, satu dari Vietnam, satu dari Polandia, dan saya dari Indonesia,” kata Heri.
Pengumuman resmi dilakukan secara daring, dan sebulan sebelum acara ia menerima undangan resmi untuk hadir pada upacara penganugerahan yang digelar 11 Oktober lalu.
Pertemuan dengan Dosen Pembimbing dan Rekan Alumni
Sebelum dan sesudah menerima penghargaan, Heri sempat bertemu dengan profesor pembimbingnya semasa studi di Tohoku.
“Beliau kaget karena tidak tahu kalau saya dapat penghargaan. Setelah saya beri tahu, beliau tampak bahagia dan bangga karena anak didiknya berhasil menjadi Rektor UI,” tutur Heri.
Selain itu, ia juga berkesempatan bertemu para alumni, profesor, keluarga angkat (host family), dan pimpinan perusahaan di Jepang.
Rocky Gerung: Etikabilitas Adalah Fondasi Moral Seorang Pemimpin |
![]() |
---|
Jarang Tersorot Kamera, Putra Mulan Jameela Kini Lulus Sarjana di Jepang |
![]() |
---|
Rektor UI Harumkan Indonesia, Penghargaan Tohoku University Lengkapi Lompatan UI di Peringkat Dunia |
![]() |
---|
Citra Satelit Ungkap Keberadaan 5 Kapal Selam Armada Pasifik Rusia: Jepang Ketar-ketir, AS Siaga |
![]() |
---|
Ogah Dukung Sanae Takaichi sebagai PM Jepang, Partai Komeito Akhiri Koalisi 26 Tahun dengan LDP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.