Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Buang Saran Jerman dan Inggris, Israel Tetap akan Balas Serangan Iran

Netanyahu mengabaikan saran dari Jerman dan Inggris agar menahan diri. Namun, Netanyahu bersikeras Israel tetap akan balas serangan Iran.

Editor: Nuryanti
JACK GUEZ / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. -- Netanyahu mengabaikan saran dari Jerman dan Inggris, ia nekat minta militer Israel balas serangan Iran. 

Iran tidak akan menunggu hingga 12 hari lagi untuk membalas serangan Israel seperti saat Iran merencanakan Operasi Janji Sejati dalam pembalasan terhadap Israel pada Sabtu lalu.

Saat ini, Iran mulai mempersiapkan diri di darat, laut dan udara untuk mengantisipasi serangan balasan yang mungkin mempengaruhi lokasi-lokasi di dalam negeri, atau bahkan agen dan milisi, baik di Irak, Suriah atau Lebanon.

Iran juga mulai mengevakuasi para perwira dan penasihatnya dari beberapa lokasi di Suriah, di mana sebagian besar Garda Revolusi berada, menurut para pejabat di Suriah.

Sejauh ini, AS dan Uni Eropa yang mendukung Israel telah menjatuhkan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran untuk merayu Israel agar membatasi serangannya, dikutip dari Sky News.

Hubungan Israel dan Iran

Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.

Setelah Iran menerapkan kebijakan anti-Israel, Israel menuduh Iran mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi di Yaman, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.

Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.899 jiwa dan 76.664 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (17/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Mehr News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan