Konflik Palestina Vs Israel
AS untuk Pertama Kalinya Stop Pengiriman Senjata ke Israel, Netanyahu Dilaporkan Ketar-ketir
Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya hentikan pengiriman senjata ke Israel. Israel disebut ketar-ketir.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menghentikan pengiriman amunisi senjata ke Israel.
Informasi tersebut termuat dalam situs berita Amerika Axios, Minggu (6/5/2024), berdasarkan dari keterangan dua pejabat Israel.
"Pertama kalinya AS telah menghentikan pengiriman senjata yang ditujukan untuk militer Israel," lapor Axios.
Axios berpendapat bahwa langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di dalam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Sehingga mendorong para pejabat Israel untuk mencari kejelasan mengapa pengiriman tersebut tertunda.
Sebelumnya, penanganan perang yang dilakukan Presiden AS Joe Biden telah menuai kritik dari warga AS.
Warga AS menentang sikap Biden yang dianggap memberikan dukungan butanya terhadap Israel, mengutip Palestine Chronicle.
Pada bulan Februari 2024, pemerintah Biden meminta jaminan dari Israel bahwa senjata buatan AS digunakan oleh tentara Israel di Gaza sesuai dengan hukum internasional.
Israel dilaporkan memberikan jaminan ini dalam surat yang ditandatangani pada bulan Maret.
Namun terkait kejadian baru-baru ini, pejabat Israel mengungkapkan bahwa pengiriman amunisi ke Israel dihentikan pada pekan lalu.
Di sisi lain, Gedung Putih menolak berkomentar, dan tanggapan dari Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan Kantor Perdana Menteri Israel belum tersedia, Axios melaporkan.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Akhirnya Tutup Siaran TV Al Jazeera di Israel: Pemberitaannya Membahayakan
Isu Retaknya Hubungan Biden dan Netanyahu
Dilaporkan juga kekhawatiran pemerintahan Biden berkisar pada potensi Israel untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
“Netanyahu mengisyaratkan ketegangan dengan pemerintahan Biden dalam sebuah pernyataan pada Hari Peringatan Holocaust yang dikeluarkan pada hari Minggu,” kata Axios.
Pernyataan Netanyahu pada Hari Peringatan Holocaust tampaknya menunjukkan adanya gesekan, menekankan perlunya pertahanan diri dan menyiratkan kesiapan untuk bertindak independen jika diperlukan.
“Dalam Holocaust yang mengerikan, ada pemimpin-pemimpin besar dunia yang berdiam diri; oleh karena itu, pelajaran pertama dari Holocaust adalah: Jika kita tidak membela diri kita sendiri, tidak ada yang akan membela kita. Dan jika kami perlu berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri,” ujar Netanyahu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.