Selasa, 26 Agustus 2025

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Jemaah Haji Marah Besar, Brigade Netzah Yehuda Israel Ambruk

Kumpulan berita populer internasional dalam sehari terakhir, jemaah haji marah besar hingga Brigade Netzah Yehuda Israel Ambruk

khaberni/HO
Tentara pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Niat Israel melancarkan invasi darat besar-besaran ke Rafah, Gaza Selatan mendapat hambatan dari sekutu utama mereka, Amerika Serikat (AS) yang memutuskan menghentikan pengiriman amunisi berat ke IDF. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional Tribunnews terangkum dalam berita ini.

Populer pertama mulai dari calon jemaah haji kloter 41 dari embarkasi haji Donohudan, Boyolali, marah besar ke Garuda Indonesia.

Mereka terkatung-katung berjam-jam di Bandara Adi Soemarmo Solo karena pesawat rusak.

Hal itu membuat keterlambatan penerbangan jemaah ke Arab Saudi, juga berimbas ke kloter-kloter selanjutnya.

Kemudian populer selanjutnya datang dari konflik Palestina vs Israel.

Dilaporkan, pertempuran sengit masih terus berlangsung dengan pusat konfrontasi terjadi di tiga titik, Jabalia dan Beit Hanoun, Gaza Utara, dan Rafah, Gaza Selatan.

Tentara pendudukan Israel (IDF) pada Kamis (23/5/2024) menyatakan, pihaknya mengerahkan Brigade Netzah Yehuda memulai serangan ke Beit Hanoun, sebelah utara Jalur Gaza.

Hingga berita Mahkamah Internasional bersiap mengabulkan permintaan Afrika Selatan untuk mengakhiri perang Gaza.

Surat kabar Israel Hayom, mengutip sumber diplomatik senior yang mengatakan kalau Mahkamah Internasional sedang bersiap mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang di Jalur Gaza.

Berikut rangkuman berita populer internasional Tribunnews dalam sehari terakhir.

1. Kronologi Jemaah Haji Kloter 41 Marah Besar ke Garuda

Baca juga: Israel Kecolongan, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Periksa Pasukan dan Jalan-Jalan di Jalur Gaza

Keberangkatan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) tertunda karena kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia.

Penundaaan keberangkatan berlangsung cukup lama, hingga empat jam.

SOC 41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB.

Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Adi Sumarmo Solo.

Karena pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.

“Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” terang Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Setelah tertunda, jemaah SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB. Menurut Sekjen, ini solusi instan yang diberikan Garuda akan tetapi meninggalkan masalah baru terkait dengan keberangkatan jemaah SOC-42.

SELANJUTNYA>>> 

2. Brigade Netzah Yehuda Israel Ambruk di Beit Hanoun

Tentara pendudukan Israel (IDF) pada Kamis (23/5/2024) menyatakan, pihaknya mengerahkan Brigade Netzah Yehuda memulai serangan ke Beit Hanoun, sebelah utara Jalur Gaza.

Kabar pengerahan Brigade Netzah Yehuda ke Beit Hanoun, utara Jalur Gaza ini datang setelah serangkaian berita yang menunjukkan sengitnya perlawanan faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di sana.

Terbukti, setelah kabar pengerahan tersebut, Radio tentara pendudukan Israel mengabarkan pada Kamis sore kalau seorang tentara Israel  (IDF) dari Batalyon Netzah Yehuda terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

Dilaporkan, pertempuran sengit masih terus berlangsung dengan pusat konfrontasi terjadi di tiga titik, Jabalia dan Beit Hanoun, Gaza Utara, dan Rafah, Gaza Selatan.

"Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa rumah sakit melaporkan peningkatan signifikan jumlah tentara Israel yang terluka seiring dengan semakin intensifnya operasi di Jalur Gaza," tulis laporan Khaberni mengutip lansiran media Israel, Kamis.

SELANJUTNYA>>>

3. Mahkamah Internasional Bakal Kabulkan Permintaan Afrika Selatan

Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan, keputusan lembaga tersebut mengenai permintaan Afrika Selatan untuk mengambil tindakan sementara tambahan terhadap Israel akan dikeluarkan, Jumat (24/5/2024).

Dalam konteks terkait, surat kabar Israel Hayom, mengutip sumber diplomatik senior yang mengatakan kalau Mahkamah Internasional sedang bersiap mengeluarkan perintah untuk menghentikan perang di Jalur Gaza.

Sebagai informasi, penghentian agresi apa pun bagi Israel sebelum mereka mencapai target perang mereka, memberangus Hamas dan mengembalikan semua tawanan di tangan Hamas, dinyatakan sebagai kekalahan perang.

Atas itu, Israel menyerbu Rafah, kota kecil di Selatan Gaza yang kini dihuni jutaan pengungsi warga Palestina dari seluruh wilayah di Jalur Gaza.

Israel menyatakan, Rafah adalah benteng terakhir Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, jika Israel tidak menggempur Rafah, maka hal itu bisa dikatakan sebagai kekalahan dalam perang.

SELANJUTNYA>>> 

4. Pasukan Israel Mundur dari Jenin

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dilaporkan mundur dari kota dan kamp Janin, Tepi Barat setelah terlibat pertempuran sengit melawan milisi perlawanan Palestina.

Pertempuran ini menjadi bagian dari aksi penyerbuan IDF ke sejumlah kota di Tepi Barat sejak Selasa (21/5/2024) pekan ini.

Dalam penyerbuan selama dua hari tersebut, IDF menewaskan 12 warga Palestina, termasuk korban terbaru, seorang pemuda Palestina bernama Mustapha Jabareen.

Pria berusia 30 tahun itu meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel

Mundurnya pasukan IDF dari Jenin terjadi setelah konfrontasi pecah antara petempur milisi Perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan Israel yang menyerang di kawasan bundaran bioskop dan di sekitar Jalan al-Nasira di kota Jenin.

"Pasukan pendudukan Israel (akhirnya) mundur dari kota dan kamp Jenin," tulis laporan media lokal.

SELANJUTNYA>>>

5. Reaksi Hamas saat Associated Press Bongkar Kebohongan Israel 

Gerakan Palestina, Hamas, menanggapi berita Associated Press (AP) yang mengonfirmasi tuduhan Israel terhadap Hamas adalah salah.

Hamas mengatakan tuduhan Israel bahwa Hamas melakukan kekerasan seksual hanya bertujuan untuk menjatuhkan Hamas.

Selain itu, Hamas menganggap klaim palsu tersebut digunakan Israel untuk menutupi perilaku kemanusiaan yang ditunjukkan Hamas kepada dunia bahwa mereka menjaga sandera Israel dengan baik di Jalur Gaza, yang dibuktikan saat pembebasan lebih dari 50 sandera pada November 2023 lalu.

"Laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Amerika, Associated Press, yang mengonfirmasi tuduhan entitas pendudukan (Israel) dan bahwa tuduhan tersebut sengaja dibuat-buat adalah tamparan baru bagi mereka yang mempromiskan tuduhan yang tidak berdasar tersebut," kata Hamas, Kamis (23/5/2024).

Selain itu, Hamas juga menggarisbawahi banyaknya laporan yang dikeluarkan oleh media internasional dan badan hak asasi manusia yang membantah tuduhan Israel.

Laporan-laporan tersebut juga membuktikan bahwa semua tuduhan itu murni kebohongan dan rekayasa Israel.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.co)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan